Brigadir J Lari Dikejar Kuat Ma'ruf, Ricky Rizal Bujuk Temui Putri

ANTARA FOTO/Fauzan/hp.
Terdakwa kasus pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Ricky Rizal (kanan) berjalan menuju ruang sidang untuk menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Senin (28/11/2022).
Penulis: Ade Rosman
5/12/2022, 14.06 WIB

Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat Ricky Rizal mengatakan sempat diminta oleh Putri Candrawathi untuk memanggil Brigadir J. Saat itu Brigadir J baru turun dari lantai dua rumah Magelang setelah dikejar oleh Kuat Ma’ruf.

Ricky menerangkan, pada 7 Juli saat sampai di kediaman Magelang ia masuk ke dalam rumah namun tidak ada orang di lantai bawah. Setelah itu ia naik ke lantai dua. 

Di lantai dua, Ricky menemukan Susi sedang duduk menangis, serta Kuat yang berdiri di sebelahnya. Menurut Ricky keadaan Kuat pada saat itu seperti cemas. Kuat kemudian bercerita kepada Ricky apa yang baru saja terjadi. 

"Saya samperin malah lari, terus saya lihat ke atas ibu udah tergeletak, saya sempat kejar pakai pisau, lihat ibu, lihat ibu," kata Ricky, menirukan perkataan Kuat.

Setelah mendengar cerita Kuat, Ricky mengatakan ia menghampiri Putri yang dalam keadaan terbaring. Putri kemudian menanyakan keberadaan Yosua pada Ricky. 

Saat ditanya Ricky mengatakan tak mengetahui keberadaan Brigadir J. Ia kemudian mencari rekan kerjanya itu ke ruang tengah lantai bawah dan ke depan namun tidak menemukan orang yang dicari. Ricky kemudian mencari Yosua ke kamar belakang. 

Di kamar belakang Ricky bertemu Susi, lalu menanyakan posisi Yosua. Susi mengatakan tidak mengetahui posisi Brigadir J. Kemudian, Ricky mencari Yosua ke garasi dan menemukan Bharada Richard Eliezer atau Bharada E tengah bersama Kuat Ma’ruf. 

"Richard mengikuti, mungkin karena tau saya cari Yosua, terus dia langsung ngikutin saya, saya masuk ke kamar ADC di lantai satu, saya cari di kamar tidak ada Yosua juga," katanya.

Di kamar ADC Ricky melihat ada senjata di samping tempat tidur. Senjata itu kemudian diambil dilanjutkan mengambil senjata Yosua yang ada di lemari pakaian. Senjata yang dikumpul itu kemudian diletakkan Ricky di kamar Brata.

"Saya bawa (senjata tersebut) ke atas, saya simpan di kamarnya mas Brata, saya kunci saya taruh kuncinya, terus saya turun lagi, terus saya keluar lewat pintu depan, saya lihat Yosua ada di ujung depan garasi tetangga, tapi ya ujung sana," katanya.

Dirinya yang melihat Yosua langsung menghampiri dan menanyakan tentang situasi yang terjadi.

"'Yos ada apa?', 'ga tau bang, om Kuat tiba-tiba marah sama saya'," kata Ricky, menggambarkan percakapannya dengan Yosua.

Karena dicari oleh Putri, maka Ricky kemudian membujuk Yosua yang seperti masih ogah-ogahan untuk menghampiri Putri. Apalagi mereka harus melewati Kuat yang sedang berada di garasi.

"Terus Yosua jalan ke arah saya, (Ricky bilang) 'ayo dicari ibu loh, dipanggil ibu', terus (Yosua) diam. 'Sama saya yu, sama saya' (kata Ricky), terus 'ya sudah bang' dia di depan Yang Mulia, lewat garasi melewati om Kuat sama Richard," katanya.

Lebih jauh, Ricky mengatakan, pada saat di garasi tersebut, sempat ada saling tatap antara Yosua dan Kuat.

"Waktu itu memang ada tatap-tatapan, 'udah udah udah', terus masuk ke kamarnya Susi, lewat kamarnya Susi naik ke atas Yang Mulia," katanya.

Diagendakan, Richard, Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf kembali dipertemukan untuk saling memberikan keterangan dalam sidang perkara pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (5/12).