Peneliti Indikator: Keliling Sumatera, Anies Rebut Basis Suara Prabowo

ANTARA FOTO/Ampelsa/aww.
Bakal Calon Presiden dari Partai NasDem, Anies Baswedan (tengah) berjabat tangan dengan warga seusai melaksanakan shalat Jumat di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Jumat (2/12/2022).
Penulis: Ira Guslina Sufa
6/12/2022, 09.40 WIB

Calon presiden yang diusung partai Nasional Demokrat Anies Baswedan melakukan silaturahmi ke sejumlah daerah di Pulau Sumatera. Sejak Jumat (2/12) Anies berkunjung ke Provinsi Aceh dilanjutkan dua provinsi lainnya yaitu Sumatera Barat dan Riau. 

Dalam unggahan di media sosial miliknya, Anies menyampaikan terima kasih atas sambutan hangat dari warga di tiga provinsi yang telah didatangi. Anies menyebut kunjungan sebagai upaya untuk mendekatkan diri dan lebih memahami sosial dan budaya masyarakat di daerah yang dikunjungi. 

“Kami ingin mengajak semua. Mari berjuang bersama-sama  untuk melakukan perubahan demi hadirnya rasa keadilan bagi semua,” ujar pada unggahan gambar saat berkunjung ke Aceh seperti dikutip dari twitter @aniesbaswedan Selasa (6/12). 

Peneliti dari Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro menilai kunjungan Anies ke sejumlah daerah di Sumatera merupakan strategi untuk memperkuat basis dukungan. Ia melihat strategi ini cukup efektif dalam mendongkrak elektabilitas dan popularitas mantan Menteri Pendidikan itu. 

Menurut Bawono, strategi Anies rajin keliling Indonesia setelah deklarasi cukup efektif dalam mendongkrak elektabilitas dan popularitas. Berdasarkan survei terakhir yang dilakukan Indikator politik, popularitas Anies bawa November sudah di angka 89 persen.

“Peningkatan popularitas tersebut tentu saja turut mempengaruhi peningkatan elektabilitas Anies saat ini hingga berada di posisi dua besar,” ujar Bawono Selasa (6/12). 

Berdasarkan survei elektabilitas Anies naik dari 25,7 persen pada survei September menjadi 32,2 persen pada November 2022. Anies menyalip posisi Prabowo di tempat kedua pada survei sebelumnya dengan mengantongi 23,9 persen suara. Sedangkan di posisi pertama ada Ganjar Pranowo dengan elektabilitas 33,9  persen.

Kenaikan elektabilitas yang diperoleh Anies menurut Bawono merupakan buah dari strategi keliling membangun basis dukungan. Selain itu ia menilai, Anies berhasil merebut basis dukungan dari figur calon presiden lain yaitu Prabowo Subianto. 

“Hal itu karena Anies Baswedan dan Prabowo Subianto pernah berada dalam satu kelompok sebagai simbol dari ketidakpuasan publik terhadap kepemimpinan Joko Widodo,” ujar Bawono lagi. 

Ia mengatakan, wilayah Jawa Barat, Aceh dan Sumatera Barat merupakan basis elektoral Prabowo Subianto pada pemilihan presiden 2014 dan 2019.  Dengan memprioritaskan daerah ini Anies secara tidak langsung memastikan pilihan pendukung Prabowo beralih padanya.

"Dari membangun basis awal inilah kemudian nanti Anies Baswedan perlahan-lahan bisa meluaskan basis dukungan dari kelompok pemilih lain dan juga daerah lain," ujar Bawono.