Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur termasuk gunung berapi aktif. Gunung Semeru mengalami peningkatan vulkanik pada 4 Desember 2022. Berdasarkan data dari Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), pada 4 Desember tercatat gempa sebanyak 13 kali yang didominasi gempa awan panas.
PVMBG uga meningkatkan status Gunung Semeru menjadi level IV sejak Minggu (4/12). Hingga kini, status Gunung Semeru belum diturunkan. Pihak PVMBG masih mengamati perkembangan sekitar gunung. Salah satu cara mengurangi risiko bencana dilakukan mitigasi.
Pengertian Mitigasi
1. Berdasarkan Undang-Undang
Pemerintah melakukan mitigasi untuk mengurangi risiko bencana. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007, mitigasi adalah upaya untuk mengurangi risiko bencana. Langkah mitigasi melalui penyadaran dan peningkatan kemampuan untuk menghadapi bencana.
Tujuan mitigasi pada masyarakat untuk mengenali dan merencanakan penanggulangan bencana. Sebelum bencana terjadi, masyarakat mempersiapkan diri untuk penanganan bencana.
2. Arti Mitigasi Menurut KBBI
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mitigasi punya dua makna berbeda tergantung konteks penggunaan. Arti mitigasi pertama adalah upaya menjadikan berkurang kekasaran atau kesuburan. Arti pertama mitigasi merujuk pada tanah dan lainnya. Sedangkan arti kedua mitigasi adalah tindakan untuk mengurangi dampak bencana.
3. Arti Mitigasi dalam Bahasa Inggris
Mengutip dari Bogorkab.go.id, mitigasi berasal dari bahasa Inggris yaitu mitigation. Menurut Cambridge Dictionary, mitigasi adalah tindakan untuk mengurangi hal berbahaya, tidak menyenangkan, atau buruk.
Berdasarkan kamus Merriam-Webster, mitigasi adalah tindakan untuk mengurangi keadaan, proses atau hasil untuk mengurangi hal berbahaya, menyakitkan, keras, dan merusak.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan mitigasi adalah tindakan pencegahan dari hal buruk. Mitigas merupakan serangkaian cara mengurangi dampak buruk seperti bencana. Bencana alam seperti gunung meletus dan gempa bumi termasuk bencana geologi. Sedangkan bencana meteorologi adalah bencana berkaitan dengan iklim.
Contoh Mitigasi Bencana Gunung Meletus
- Cara pertama untuk contoh mitigasi bencana gunung meletus adalah sosialisasi. Tujuan sosialisasi ini menyadarkan masyarakat terkait dampak bencana lereng gunung berapi. Adanya sosialisasi ini membantu masyarakat untuk melindungi diri atau berpindah ketika gunung berapi berstatus siaga.
- Mitigasi bencana gunung berapi pertama yaitu pemantauan aktivitas gunung berapi. Pemantauan ini dari data Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (DVMBG).
- Mitigasi gunung merapi menggunakan pemetaan untuk mengetahui daerah rawan bencana.
- Jika level gunung berapi awas (level IV) dilakukan posko penanggulangan bencana gunung berapi. Masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana mengungsi ke tempat yang jauh dari bencana.
Tingkatan Status Gunung Berapi
Di Indonesia terdapat empat tingkatan untuk mendeteksi aktivitas vulkanik gunung api. Berikut 4 tingkatan status gunung api, mengutip dari Indonesiabaik.id:
1. Aktif Normal
Status aktif normal diamati dari aktivitas gunung api. Jika tidak terjadi letusan sampai kurun waktu tertentu, gunung api dinyatakan aktif normal. Pengamatan gunung api ini dilakukan melalui perubahan seismik, kejadian vulkanik, dan aktivitas visual.
2. Waspada
Status waspada terjadi karena peningkatan aktivitas seismik. Muncul aktivitas vulkanik dan perubahan di sekitar kawah. Status waspada menunjukkan gangguan magmatik, tektonik, dan hidrotermal.
3. Status Siaga
Status siaga terjadi ketika gunung api mengalami perubahan aktivitas kawah. Berdasarkan observasi, muncul letusan pertama di sekitar gunung api. Status siaga ini berlanjut ke erupsi besar di sekitar kawah.
4. Status Awas
Status gunung keempat adalah awas ketika terjadi erupsi. Terjadi letusan diikuti uap dan abu di sekitar gunung api. Kemudian terjadi erupsi dalam kurun waktu 24 jam. Warga sebaiknya mengungsi ketika gunung api mengeluarkan awan panas dan letusan.