Fenomena Posisi Mars dan Hujan Meteor di Indonesia Malam Ini

Flickr/Jeff Sullivan
Fenomena hujan meteor Geminid pada 2014
Penulis: Desy Setyowati
8/12/2022, 19.25 WIB

Ada tiga fenomena alam yang bisa disaksikan di Indonesia pada hari ini (8/12), yakni posisi planet Mars dan dua hujan meteor.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menyampaikan, oposisi Mars terjadi pada Pukul 12.35 WIB hari ini. “Mars dapat disaksikan Indonesia dari arah Timur Laut sekitar waktu Matahari Terbenam,” kata Lapan melalui akun Instagram Story, Kamis (8/12).

Fenomena tersebut sudah terlewat untuk disaksikan. Namun, masih ada dua fenomena hujan meteor yang bisa disimak malam ini, yakni:

1. Monoceratid Desember

Ini merupakan hujan meteor yang titik radiannya terletak di konstelasi Monoceros yang berbatasan dengan konstelasi Orion dan Gemini. Aktif selama 4 – 20 Desember, dengan intensitas maksimal tiga meteor per jam di zenit besok (9/12).

Monoceratid Desember berasal dari sisa debu asteroid 2004 TG10 yang mengorbit Matahari dengan periode 3,3 tahun. Laju geosentrik meteor ini 147.600 kilometer per jam.

“Intensitas di Indonesia hanya 2 -3 meteor per jam. Ini karena ketinggian titik radian saat transit antara 71 – 88 derajat di atas ufuk utara,” kata Lapan.

Monoceratid Desember akan dapat disaksikan di seluruh bagian Indonesia dari arah timur setelah Isya, Kamis (8/12). Lalu meredup di arah barat sebelum matahari terbit besok (9/12).

2. Sigma Hybrid

Ini merupakan hujan meteor yang titik radiannya terletak di dekat bintang Sigma Hydrae konstelasi Hydra yang berbatasan dengan konstelasi Monoceros. Aktif selama 4 – 20  Desember, dengan intensitas maksimal tujuh meteor per jam saat di zenit besok (9/12).

“Hujan meteor ini dapat disaksikan di seluruh Indonesia dari arah timur sejak Kamis (8/12) Pukul 21.15 waktu setempat (zona waktu masing-masing) hingga meredup di arah barat sebelum Matahari terbit,” ujar Lapan

Intensitas di Indonesia hanya enam sampai tujuh meteor per jam. Ini karena ketinggian titik radian saat transit antara 77 - 90 derajat di atas ufuk selatan dan 86 - 90 derajat di atas ufuk utara.

Sigma Hybrid berasal dari sisa debu benda langit yang tidak diketahui. Laju geosentrik meteor ini mencapai 208.800 km per jam.