Memahami Penyebab Terjadinya Gempa Bumi dan Jenis-jenisnya

Freepik
Ilustrasi, gempa bumi.
Penulis: Anggi Mardiana
Editor: Agung
13/12/2022, 19.06 WIB

Sejak akhir November 2022, Indonesia dilanda kejadian gempa bumi, baik besar maupun susulan, yang kebanyakan menghantam wilayah Jawa Barat antara lain Cianjur, disusul Garut, dan terakhir di Sukabumi pada 8 Desember 2022.

Selang beberapa hari setelah gempa di Sukabumi, giliran Bali yang dilanda gempa bumi. Gempa dengan magnitudo 5,0 mengguncang Karangasem, Bali, pada hari Selasa, 13 Desember 2022, pukul 16.56 WIB.

Data sementara Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, episentrum gempa bumi berada pada titik 8.24 Lintang Selatan, 115.60 Bujur Timur atau 14 kilometer timur laut Karang asem, Bali di kedalaman 10 kilometer. Gempa bumi berikutnya dengan magnitudo 4,6, terjadi pukul 17.00 WIB dengan titik 8.24 Lintang Selatan, 115.57 Bujur Timur.

Sebagai negara yang berada di daerah cincin api pasifik (ring of fire), Indonesia tidak akan lepas dari ancaman gempa bumi. Penyebab terjadinya gempa bumi bisa dikarenakan pergerakan kerak bumi (lempeng bumi).

Gempa bumi adalah getaran atau getar yang terjadi di permukaan bumi sebagai akibat pelepasan energi dari dalam yang terjadi secara tiba-tiba dan menciptakan gelombang seismik.

Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan. Gempa paling parah terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Selain itu, gempa bumi bisa terjadi karena adanya pergerakan magma pada gunung berapi.

Langkah yang Harus Dilakukan Jika Terjadi Gempa Bumi

Ada beberapa hal penting yang harus dilakukan jika terjadi gempa bumi. Berikut ini beberapa hal yang harus dilakukan jika terjadi gempa bumi, dilansir dari Pusatkrisis.kemkes.go.id.

  1. Melindungi kepala menggunakan helm atau bantal lalu berdirilah di bawah pintu.
  2. Berlindung di bawah meja untuk menghindari sejumlah benda yang dimungkinkan akan jatuh seperti atap atau benda berbahaya lainnya.
  3. Jika keluar rumah, perhatikan kemungkinan pecahan kaca, material lain atau genteng.
  4. Hindari berdiri di dekat pohon, tiang, gedung yang mungkin roboh atau sumber listrik.
  5. Mengenali bagian bangunan gedung atau rumah yang memiliki struktur kuat seperti sudut bangunan untuk berlindung.
  6. Mengikuti instruksi evakuasi dari penjaga, pengelola atau petugas yang berwenang.
  7. Memilih tangga darurat untuk evakuasi ke luar bangunan. Jika sedang berada di dalam elevator, tekan semua tombol atau menggunakan interphone untuk melakukan panggilan kepada pengelola gedung.

Penyebab Terjadinya Gempa Bumi

Melansir dari Bpbd.ntbprov.go.id, kebanyakan gem bumi disebabkan karena pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan atau pergerakan lempeng. Semakin lama, tekanan tersebut semakin membesar dan akhirnya mencapai keadaan di mana tekanan tersebut tidak bisa lagi ditahan oleh pinggiran lempeng sehingga terjadi gempa.

Pergeseran lempeng bumi bisa menyebabkan gempa bumi karena dalam peristiwa ini disertai dengan pelepasan sejumlah energi yang besar. Selain pergeseran lempeng bumi, gerak lempeng bumi yang saling menjauhi juga bisa menyebabkan gempa bumi.

Dua lempeng bumi yang bergerak saling menjauh akan membentuk lempengan baru di antara keduanya. Lempeng baru yang terbentuk ini memiliki berat jenis lempeng yang lama. Lempeng yang baru terbentuk akan mendapat tekanan besar dari dua lempeng lama sehingga bergerak ke bawah dan menimbulkan pelepasan energi yang besar.

Penyebab gempa terakhir, yaitu karena gerak lempeng yang saling mendekat bisa mengakibatkan gempa bumi. Pergeseran dua lempeng yang saling mendekat juga akan berdampak pada terbentuknya gunung seperti yang terjadi pada gunung Everest yang terus tumbuh tinggi karena gerakan lempeng di bawahnya yang saling mendekat dan bertumpuk.

Jenis-jenis Gempa Berdasarkan Penyebab Terjadinya

Berdasarkan penyebab terjadinya gempa bumi, gempa bumi dibedakan menjadi beberapa macam, berikut 5 di antaranya:

1. Gempa Bumi Tektonik

Gempa bumi tektonik bisa terjadi karena adanya aktivitas tektonik yaitu pergeseran lempeng secara mendadak yang memiliki kekuatan kecil hingga besar. Gempa tektonik banyak menimbulkan kerusakan bencana alam karena getaran yang kuat dan menjalar ke seluruh bumi.

2. Gempa Bumi Tumbukan

Jenis gempa bumi selanjutnya adalah gempa bumi tumbukan. Gempa bumi tumbukan bisa terjadi karena tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke bumi. Gempa bumi tumbukan termasuk jenis yang jarang terjadi.

3. Gempa Bumi Buatan

Gempa bumi buatan merupakan gempa yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Di antaranya peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.

4. Gempa Bumi Runtuhan

Gempa bumi runtuhan biasanya terjadi di daerah pertambangan atau kapur. Gempa bumi runtuhan jarang terjadi dan hanya bersifat lokal saja sehingga tidak perlu khawatir.

5. Gempa Bumi Vulkanik

Gempa bumi tektonik terjadi karena adanya aktivitas magma yang biasanya terjadi sebelum gunung api meletus. Jika keaktifannya semakin tinggi, bisa menimbulkan ledakan yang juga menyebabkan terjadinya gempa bumi. Biasanya hanya terasa di sekitaran gunung berapi.

Ada banyak penyebab terjadinya gempa bumi, pada umumnya karena pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan atau pergerakan lempeng. Begitu juga dengan jenis-jenis gempa bumi bisa dibedakan berdasarkan penyebab terjadinya.