Alasan Jokowi Larang Ekspor Bauksit: Demi Kerek Penerimaan Negara

ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Aditya Pradana Putra/nym.
Presiden Joko Widodo menyampaikan hasil KTT G20 kepada wartawan di Media Center, BICC, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (16/11/2022).
21/12/2022, 12.04 WIB

Presiden Joko Widodo telah resmi melarang ekspor bauksit mulai Juni 2022 mendatang. Jokowi menjelaskan kebijakan ini diambil untuk meningkatkan nilai tambah industri dalam negeri hingga penerimaan negara.

Selain itu kebijakan tersebut diharapkan bisa membuka lapangan kerja, meningkatkan devisa US$ 2 miliar dan pendapatan lainnya. "Kita perkirakan pendapatan negara naik dari Rp 21 triliun menjadi Rp 62 triliun," kata Jokowi dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (21/12).

Jokowi berkaca pada larangan nikel yang diambil pada 2020 silam. Presiden mengatakan usai peningkatan nilai tambah, ekspor produk nikel meningkat dari Rp 17 triliun pada 2014 menjadi Rp 326 triliun tahun lalu.

"Keberhasilan ini akan dilanjutkan untuk komoditas lain," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan larangan ini tak bermaksud menunjukkan Indonesia sebagai negara yang tertutup. Ia juga mengajak investor asing masuk ke Indonesia untuk menggarap industri nikel, bauksit, tembaga, hingga timah.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief