Presiden Joko Widodo kembali menunjukkan sinyal akan melakukan reshuffle Kabinet Indonesia Maju. Hal ini disampaikan Jokowi saat meresmikan revitalisasi Stasiun Manggarai di Jakarta, Senin (26/12).
Saat ditanya awak media apakah akan merombak kabinet, Jokowi hanya menjawab dengan anggukan. Namun ketika ditanya posisi apa yang akan dirombak, Presiden tak memberikan jawaban secara detail.
"Clue-nya (petunjuknya)...," kata Jokowi sembari memberikan gestur dengan kedua tangannya. Namun mantan Wali Kota Solo itu tak menjelaskan lebih jauh apa maksudnya.
Sebelumnya, Jokowi membuka kans akan melakukan reshuffle. Hal ini merespons pertanyaan para wartawan soal hasil survei yang dilakukan Charta Politika. Survei tersebut menyebut 61,8% responden setuju jika Jokowi mengganti menteri.
"Mungkin (akan reshuffle)," kata Jokowi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (23/12).
Sebelumnya, pada Oktober lalu, mantan wali kota Solo tersebut mengungkapkan hal serupa kala menjawab pertanyaan awak media di Bandung, perihal nasib partai NasDem di Kabinet Indonesia Maju.
Pasalnya, pada saat itu ada desakan dari relawan agar partai besutan Surya Paloh itu ditendang dari kabinet karena mengusung Anies Baswedan. "Pelaksanaannya nanti diputuskan," kata Jokowi di Stasiun Tegalluar, Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/10) lalu.
Sedangkan Sekretaris Jenderal Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Johnny G. Plate mengatakan hubungan antara Surya Paloh dan Jokowi baik baik saja. Menurut Johny hubungan Ketua Umum Nasdem dan presiden berjalan seperti biasanya.
"Terus baik karena harus terus mengawal pemerintahan Pak Jokowi sampai selesai. Komunikasi keduanya seperti biasa,” kata Johnny G. Plate di Jakarta, Rabu (12/10).