Dua pimpinan PSSI saat ini, Mochamad Iriawan dan Iwan Budianto, memutuskan untuk tidak mencalonkan diri sebagai Ketua Umum organisasi tersebut dalam kongres pada 16 Februari mendatang.
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan memastikan ia tidak akan maju lagi sebagai pemimpin PSSI. Namun, ia berjanji akan tetap mengawal proses Kongres Luar Biasa untuk memilih para pemimpin baru PSSI.
"Dalam forum yang terhormat ini, ingin saya sampaikan bahwa setelah melakukan sholat istikharah, saya merasa pengabdian kepada PSSI sudah cukup maksimal, tenaga pikiran waktu bahkan materi sudah saya dedikasikan untuk PSSI," kata pria yang akrab disapa Iwan Bule ini, dalam pidatonya di Kongres Biasa PSSI, Minggu (15/1).
Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Ketua Umum PSSI Iwan Budianto. Ia menegaskan tidak akan mencalonkan diri baik sebagai Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, maupun Exco PSSI. Tragedi Stadion Kanjuruhan yang merenggut banyak korban menjadi alasan utamanya tidak mau lagi terlibat di PSSI.
“Rasanya tidak elok dan tidak etis jika saya kembali duduk di Exco PSSI. Itu sebabnya saya tidak mau mencalonkan dan tidak bersedia dicalonkan,” ujar Iwan, Minggu (15/1).
Sementara itu, salah satu nama yang sudah dipastikan bakal bersaing sebagai Ketua Umum PSSI adalah Menteri BUMN Erick Thohir
Erick juga sudah mendaftarkan diri ke Kantor PSSI di Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Minggu (15/1) pagi. Ia mengatakan mengatakan pencalonan dirinya sebagai ketua umum PSSI karena merasa terpanggil dan punya nyali untuk membenahi karut-marutnya sepakbola Indonesia.
“Sebagai anak bangsa, saya terpanggil untuk mengubah keadaan, membuat yang bengkok menjadi lurus. Yang dibutuhkan PSSI untuk maju hari ini adalah nyali untuk menerobos keterbatasan dan berani menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan industri sepakbola nasional,” ujarnya.