Tak Perlu Undangan, Mulai 24 Januari Masyarakat Bisa Booster Kedua

ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/nym.
Ilustrasi, tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis pertama kepada warga di RSUD Kota Mataram di Mataram, NTB, Jumat (16/12/2022).
Penulis: Agung Jatmiko
21/1/2023, 12.26 WIB

Kementerian Kesehatan mengumumkan masyarakat sudah dapat menerima vaksinasi Covid-19 booster kedua mulai 24 Januari 2023. Vaksinasi booster ini, sudah dapat diterima masyarakat tanpa perlu menunggu mendapatkan tiket atau undangan.

“Dalam satu sampai dua minggu kedepan, masyarakat usia di atas 18 tahun sudah dapat vaksin booster kedua tanpa menunggu tiket atau undangan. Untuk pencatatan masih dilakukan manual, sambil menunggu pcare dan peduli lindungi disiapkan” kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Muhammad Syahril, dalam keterangan resmi.

Pemberian vaksin Covid-19 booster kedua ini, tertuang dalam Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/380/2023 Tentang Vaksinasi COVID-19 Dosis Booster Ke-2 Bagi kelompok Masyarakat Umum.

Untuk vaksinasi booster kedua ini, jenis vaksin yang dapat digunakan adalah vaksin Covid-19 yang telah mendapat Persetujuan Penggunaan Dalam Kondisi Darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta memperhatikan vaksin yang ada.

Syahril menjelaskan, pemberian vaksinasi Covid-19 booster kedua ini, diberikan dengan jarak waktu enam bulan sejak booster pertama. Selain itu, vaksinasi harus dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan dan/atau di pos pelayanan vaksinasi Covid-19.

Ia juga mengingatkan, agar masyarakat yang belum melakukan vaksinasi, maupun yang belum melengkapi dosis primer dan booster, agar segera melakukan vaksinasi di fasilitas pelayanan kesehatan atau di pos pelayanan vaksinasi terdekat.

“Kami mengimbau kepada masyarakat yang memang belum divaksinasi ataupun vaksinasinya belum lengkap, agar secepatnya dilengkapi. Jangan menunda dan jangan pilih-pilih vaksin, karena vaksinasi terbaik adalah vaksinasi yang dilakukan sekarang juga,” ujarnya.

Adapun, regimen vaksin yang dapat digunakan untuk vaksinasi booster kedua, adalah sebagai berikut:

1. Kombinasi untuk booster pertama Sinovac

  • AstraZeneca diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml.
  • Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml.
  • Moderna diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
  • Sinopharm diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
  • Sinovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
  • Zifivax dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
  • Indovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
  • Inavac dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.

2. Kombinasi untuk booster pertama AstraZeneca

  • Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml.
  • Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml.
  • AstraZeneca diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.

3. Kombinasi untuk booster pertama Pfizer

  • Pfizer diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,3 ml.
  • Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml.
  • AstraZeneca diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.

4. Kombinasi untuk booster pertama Moderna

  • Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml.
  • Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml.

5. Kombinasi untuk booster pertama Johnson & Johnson

  • Johnson & Johnson diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
  • Pfizer diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,3 ml.
  • Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml.

6. Kombinasi untuk booster pertama Sinopharm

  • Sinopharm diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
  • Zivifax diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.

7. Kombinasi untuk booster pertama Covovax

  • Covovax diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.