Kemeriahan Deretan Kelenteng Terbesar di Indonesia Menyambut Imlek

ANTARA FOTO/Arnas Padda/rwa.
Warga keturunan Tionghoa membersihkan patung dewa di Kelenteng Xian Ma, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (16/1/2023).
Penulis: Ira Guslina Sufa
22/1/2023, 12.38 WIB

Pergantian tahun baru Cina atau Imlek di Indonesia dirayakan cukup meriah. Nuansa merah yang menjadi salah satu ciri kemeriahan imlek bisa dirasakan di berbagai pusat perbelanjaan. 

Perayaan imlek di Indonesia baru terasa sejak pemerintahan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Pada 17 Januari 2000, Gus Dur mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 2000 mencabut Inpres No 14/1967 yang dibuat Soeharto tentang agama, kepercayaan, dan adat istiadat China. 

Pada pemerintahan Megawati Soekarnoputri, kebijakan Gus Dur disempurnakan dengan menjadikan hari raya imlek sebagai libur nasional. Meski begitu, budaya Tionghoa sendiri sudah lama berada di Indonesia. Kehadiran budaya Tionghoa ditandai dengan keberadaan kelenteng yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Selain sebagai tempat ibadah, tak sedikit klenteng yang juga menjadi destinasi wisata yang ramai dikunjungi. 

Berikut Deretan Kelenteng Besar dan Unik di Indonesia

1. Kelenteng Kwan Tie Miaw di Pangkal Pinang, Bangka Belitung

Ratusan wisatawan domestik dan mancanegara dilaporkan mengunjungi Kelenteng Kwan Tie Miaw yang terdapat di Pangkal Pinang, Bangka Belitung. Kelenteng ini merupakan yang tertua di Kota Pangkalpinang yang telah didirikan sejak 1797. 

"Sekitar 800 lebih wisatawan dari Tiongkok, Singapura, Jakarta, Sumatera Selatan, dan daerah lainnya sembahyang Imlek," kata Pengurus Kelenteng Kwan Tie Miaw Pangkalpinang, A Pao di Pangkalpinang, seperti dikutip dari Antara, Minggu (22/1).

Ia mengatakan wisatawan ini tidak hanya melakukan sembahyang Imlek mendoakan arwah leluhur, orang tua, dan kerabatnya tetapi juga banyak yang hanya berwisata. Selama Imlek 2023, pengelola mengadakan berbagai kegiatan seperti pertunjukan barongsai dan pesta kembang api. 

"Kami memperkirakan pengunjung akan terus bertambah hingga minggu depan, karena tempat ibadah ini memiliki nilai sejarah tinggi yang berkaitan langsung dengan leluhur para pengunjung ini," kata A Pao lagi.

Menurut A Pao warga keturunan Tionghoa mulai menetap di Pulau Bangka dan Belitung sejak 1293. Saat itu rombongan kapal tentara China yang berlayar hendak menyerang Kerajaan Singasari, Jawa Timur, dihantam badai besar dan terdampar dan menetap di pulau penghasil timah ini.

LAMPION RAKSASA UNTUK IMLEK (ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang/nym.)
 

2. Kelenteng Surga Neraka di Singkawang, Kalimantan Barat

Kelenteng Surga Neraka merupakan kelenteng terbesar di Kalimantan Barat. Kelenteng ini menjadi pusat ibadah warga Tionghoa yang berada di Singkawang.

Kelenteng Surga dan Neraka berada di Kampung Sempalit, di kaki Gunung Pasi yaitu terletak sekitar 12 km dari pusat kota Singkawang. Selain tempat ibadah, kelenteng ini juga kerap menjadi tujuan wisata. Di sana terdapat relief naga yang sangat besar, adan deretan patung dewa-dewi yang merupakan kepercayaan orang Tionghoa.

Kelenteng Surga Neraka dikenal warga Singkawang sebagai kelenteng terbesar. Adapun nama aslinya adalah Vihara Dharma Suci Mulia. Pengunjung yang ingin mendatangi kelenteng ini bisa mengendarai sepeda motor atau kendaraan roda empat dari kota Singkawag. 

3. Kelenteng Tay Kak Sie di Semarang, Jawa Tengah

Kelenteng Tay Kak Sie merupakan kelenteng yang terkenal di Semarang karena berbentuk mirip seperti kapal milik Laksamana Cheng Ho. Replika kapal ini berada di gerbang pintu masuk utama klenteng ini. 

Klenteng Tay Kak Sie merupakan salah satu ikon destinasi wisata di Semarang yang ramai dikunjungi di sore hari. Namun, tak sedikit pula pengunjung yang datang untuk beribadah. Di bagian vihara dominasi warna emas dan merah akan menyambut pengunjung terutama di masa sekitar imlek. 

4. Kelenteng Tri Dharma Chandra Nadi di Palembang, Sumatera Selatan

Salah satu kota di Indonesia yang terkenal saat tradisi imlek adalah Palembang, Sumatera Selatan. Di kota yang terkenal dengan penganan Mpek-Mpek ini terdapat Klenteng Tri Dharma Chandra Nadi yang ikonik. 

Dahulu, Kelenteng Tri Dharma Chandra Nadi dikenal sebagai pusat pengobatan Tionghoa sehingga selain beribadah banyak yang datang untuk menjalani pengobatan. Kelenteng terletak di Jl Perikanan No 10 Ulu, Palembang. 

Selain bentuknya yang unik, kelenteng ini juga kerap dijadikan tujuan wisata karena keindahannya bisa dinikmati dengan berkeliling sungai. Pengelola menyedia perahu getek untuk pengunjung yang ingin berfoto dan mengamati keunikan bangunan kelenteng. Setiap Imlek Kelenteng Tri Dharma Chandra Nadi menggelar aneka hiburan dan dihiasi dengan berbagai ornamen merah.

5. Kelenteng Cu An Kion di Rembang, Jawa Tengah

Kelenteng Cu An Kion berada di Rembang, Jawa Tengah  tampil berbeda dibanding kelenteng lain karena menggunakan ukiran kayu berwarna-warni. Di kelenteng ini terdapat altar yang digunakan Dewi Laut atau dikenal Makco Tian Siang Sing Bo yang menjadi kepercayaan etnis Tionghoa. 

Kelenteng Cu An Kiong tepatnya berada di Jalan Dasun No. 19 Soditan, Kab. Rembang. Area klenteng terbilang luas dan terbuka untuk wisatawan. Meski begitu ada batasan bagi pengunjung agar tak masuk ke area utama yang menjadi tempat ibadah. 

6. Kelenteng Kwan Sing Bio di Tuban, Jawa Timur

Salah satu kelenteng di Indonesia yang sudah termasyur hingga ke luar adalah kelenteng Kwan Sing Bio di Tuban, Jawa Timur. Sebagai salah satu kelenteng terbesar di kawasan Asia Tenggara ini memiliki luas luas sekitar 4 hektare. 

Selain menikmati keindahan bangunan, pengunjung yang datang ke Kelenteng Sing Bio juga bisa menikmati aneka kuliner di pusat makanan dan oleh-oleh khas Cina yang ada di sekitar area kelenteng. 

Reporter: Antara