Rencana Jokowi Usai Nikel dan Bauksit: Hilirisasi Gas hingga Emas

Youtube/Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo di Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan, Jakarta, Senin (6/2). Foto: Youtube/Sekretariat Presiden.
6/2/2023, 11.38 WIB

Presiden Joko Widodo mengatakan hilirisasi sumber daya alam merupakan kunci Indonesia menjadi negara maju. Kepala Negara menyebutkan beberapa sumber daya mineral yang belum diolah di dalam negeri, seperti emas, gas alam, dan minyak bumi.

Adapun, ketiga komoditas tersebut disebutkan setelah beberapa komoditas yang direncanakan untuk dikenakan kebijakan larangan ekspor, seperti bauksit, timah, dan tembaga.  Jokowi mengatakan rencana hilirisasi emas, gas alam, dan minyak bumi dipilih setelah melihat keberhasilan hilirisasi nikel.

"Nanti lari ke bauksit, timah, tembaga, emas, gas alam, dan minyak. Kalau ini betul-betul secara konsisten kita kerjakan, jadilah kita negara maju," kata Jokowi di Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2023, Senin (6/3).

Selain sumber daya mineral, Presiden Jokowi mengimbau agar para industriwan melakukan hilirisasi pada sumber daya laut. Pasalnya, luas laut Indonesia mencapai 3,25 juta kilometer persegi atau dua pertiga total luas negara.

Beberapa komoditas yang dinilai dapat dilakukan hilirisasi adalah rumput laut, ikan, dan udang. Presiden Jokowi menyampaikan Indonesia menjadi eksportir terbesar komoditas tersebut dalam bentuk bahan mentah, namun menjadi importir bahan olahannya.

Jokowi mencontohkan Indonesia menjadi eksportir terbesar rumput laut di seluruh dunia, namun menduduki peringkat ketiga dalam ekspor olahan rumput laut, yakni karagenan. Sementara itu, Cina menjadi importir terbesar rumput laut di dunia, tapi juga menjadi eksportir terbesar karagenan di dunia.

Hal yang sama terjadi pada komoditas ikan dan udang. Jokowi mengatakan hilirisasi udang menjadi bubuk chitosan dapat menggandakan nilai tambah udang sebanyak 27 kali. Namun Presiden Widodo menyadari bahwa tantangan utama hilirisasi adalah integrasi antar industri.

Oleh karena itu, Jokowi mendorong Otoritas Jasa Keuangan atau OJK untuk mendukung pendanaan terkait usaha hilirisasi para industriwan. Menurutnya, dampak yang diberikan akan cukup besar.

"Proyeksi dampak hilirisasi dari minerba, migas, dan kelautan itu bisa sampai US$ 715 miliar dan lapangan kerja yang terbangun bisa 9,6 juta orang. Ini yang akan terus kami kejar," kata Presiden Jokowi.

Jokowi telah melarang ekspor nikel pada 2020 dan akan melarang sekitar 2-3 mineral lain pada 2023. Selain itu, ia berharap presiden selanjutnya berani melanjutkan kebijakan ini.

"Saya ingin presiden ke depan juga berani melanjutkan program hilirisasi. Tidak gampang ciut nyali dan tidak gentar demi kepentingan bangsa dan negara," kata Presiden Jokowi di HUT PDIP ke-50, Selasa (10/1).

Reporter: Andi M. Arief