Sekitar 5,5 Juta Peserta Kartu Prakerja Sudah Bekerja atau Berbisnis

Katadata/Desy Setyowati
Menko Airlangga Hartarto dalam acara UN CSocD61 Side Event: Kartu Prakerja Program – Indonesia yang digelar secara online, Jumat malam (10/2/2023).
Penulis: Desy Setyowati
10/2/2023, 22.30 WIB

Sebanyak 16,4 juta warga Indonesia mengikuti program Kartu Prakerja sejak diluncurkan pada April 2020. Sepertiga atau sekitar 5,5 juta di antaranya sudah bekerja atau berbisnis.

“Sepertiga dari mereka sudah memiliki bisnis maupun menjadi karyawan,” kata Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara UN CSocD61 Side Event: Kartu Prakerja Program – Indonesia yang digelar secara online, Jumat malam (10/2).

Mayoritas atau 51% dari 16,4 juta peserta Kartu Prakerja merupakan perempuan. Selain itu, 3% penyandang disabilitas.

Kartu Prakerja adalah program pengembangan kompetensi kerja dan kewirausahaan yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja/buruh yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), dan/atau pekerja/buruh yang membutuhkan peningkatan kompetensi, termasuk pelaku usaha mikro dan kecil (UMKM).

Pemerintah menyediakan beragam topik pelatihan, guna menyesuaikan latar belakang peserta Kartu Prakerja yang beragam. Selain itu, program ini digelar secara online guna menekan biaya tanpa mengurangi kualitas pembelajaran.

Peserta program Kartu Prakerja juga mendapatkan Rp 600 ribu per bulan.

Director UNESCO Institute for Lifelong Learning David Atchoarena menyampaikan, program Kartu Prakerja merupakan salah satu contoh upaya pembelajaran sepanjang hayat. Program ini juga mendorong kesetaraan gender.

Hal itu tecermin dari 51% peserta Kartu Prakerja merupakan perempuan. “Kartu Prakerja adalah ilustrasi yang kokoh,” ujar dia. “Ini soal kesetaraan dan keadilan gender.”

Berdasarkan laporan UNESCO pada 2022, persentase perempuan yang menempuh pendidikan di 57% negara di dunia meningkat dibandingkan 2018. Namun dua per tiga dari total perempuan di dunia belum bisa membaca.