Jokowi, Ganjar, dan Prabowo Blusukan Cek Panen Raya di Kebumen

Youtube/Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat panen di Kebumen, Jateng, Kamis (9/3). Foto: Youtube/'Sekretariat Presiden.
9/3/2023, 17.01 WIB

Presiden Joko Widodo hari ini menyaksikan panen raya padi di Kebumen, Jawa Tengah. Dalam kunjungannya kali ini, Jokowi sempat blusukan ke sawah bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Ketiganya tampak berjalan di depan saat melintasi pematang sawah. Sedangkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengikuti dari belakang.

Tampak pula Jokowi memberikan arahan langsung kepada Prabowo dan Ganjar. Ketiganya bahkan sempat melakukan swafoto dengan para petani.

Usai peninjauan, Jokowi lalu memberikan keterangan kepada awak media. Presiden menemukan harga Gabah Kering Panen atau GKP di Jawa Tengah sangat rendah atau senilai Rp 4.200 per kilogram. 

Makanya Jokowi menginstruksikan Badan Pangan Nasional atau NFA untuk menghitung harga GKP yang wajar selama masa panen raya. Jokowi menjelaskan sebagian unsur-unsur yang mempengaruhi harga GKP adalah harga sewa lahan, harga pupuk, dan harga bibit.

Presiden Joko Widodo, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat panen di Kebumen, Jateng, Kamis (9/3). Foto: Youtub (Youtube/Sekretariat Presiden)

"Kami harapkan harga gabah di petani wajar, harga beras di pedagang wajar, harga pembelian beras oleh masyarakat juga pada posisi yang wajar," kata Jokowi dalam saluran resmi Sekretariat Presiden, Kamis (9/3).

Di sisi lain, Mantan Wali Kota Solo ini menyampaikan ketersediaan dan harga pupuk masih menjadi tantangan bagi petani, khususnya pupuk bersubsidi. Menurutnya, hal tersebut disebabkan oleh terganggunya dua negara pemasok bahan baku pupuk akibat perang, yakni Ukraina dan Rusia.

Sebagai informasi, bahan baku pupuk yang dimaksud adalah phospat dan kalium. Kementerian Perindustrian menyatakan Rusia sebagai salah satu penghasil gas bumi dan bahan baku phospat terbesar di dunia.

Di samping itu, Jokowi mencatat kapasitas produksi pupuk di dalam negeri baru mencapai 3,5 juta ton per tahun, sedangkan kebutuhan pupuk secara nasional mencapai 13 juta ton per tahun. Sementara itu, rata-rata volume impor pupuk per tahun mencapai 6,3 juta tn.

"Memang kita masih kurang pupuknya ini. Nanti yang akan kami segera usahakan, tapi kita semua harus tahu tempat bahan baku maupun produksi pupuk ini baru perang. Ini problem yang dihadapi semua negara di dunia," kata Jokowi.


Reporter: Andi M. Arief