Xi Jinping Jadi Presiden Cina untuk Periode ke-3, Jokowi Beri Selamat
Xi Jinping kembali terpilih sebagai Presiden Cina untuk periode ketiga pada Jumat waktu setempat. Di saat yang bersamaan, Xi juga terpilih sebagai ketua Komisi Militer Pusat (CMC) Republik Rakyat Tiongkok (RRC) dengan suara bulat.
Sebanyak 2.952 deputi hadir pada rapat pleno ketiga sesi pertama Kongres Rakyat Nasional (NPC) ke-14 pada Jumat pagi, untuk menggunakan hak konstitusional mereka untuk memilih kepemimpinan negara Cina. Dengan pengukuhan tersebut, Xi kembali memimpin Cina di periode ketiga masa jabatannya.
Merepons hal ini, Presiden Joko Widodo, di akun media sosial Instagram, turut memberi ucapan selamat. "Selamat Presiden Xi Jinping atas terpilihnya kembali sebagai Presiden Republik Rakyat Tiongkok," kata Jokowi, dikutip Sabtu (11/3).
"Sebagai mitra strategis, mari kita terus memperkuat kerja sama kita untuk kemakmuran kedua negara & melanjutkan kontribusi kita untuk perdamaian & stabilitas regional."
Mengutip Xinhua, Xi Jinping lahir pada tahun 1953 dan mulai bergabung dengan Partai Komunis China (CPC) pada Januari 1974, dan menjadi sekretaris cabang Partai dari Brigade Liangjiahe di pedesaan Provinsi Shaanxi pada tahun yang sama.
Dia kemudian memulai perjalanan melintasi China yang membuatnya bekerja di berbagai provinsi dan kota dan naik dari tingkat akar rumput ke pucuk pimpinan Partai dan negara.
Xi pertama kali terpilih sebagai sekretaris jenderal Komite Pusat CPC dan ditunjuk sebagai ketua Komisi Militer Pusat CPC pada November 2012. Dia terpilih sebagai presiden Tiongkok dan ketua CMC RRC pada Maret 2013.
"Selama 10 tahun terakhir, kami telah mengatasi satu demi satu rintangan, dan menciptakan keajaiban demi keajaiban," kata wakil NPC Chen Zhen, kepala Daerah Otonomi Sanjiang Dong di Daerah Otonomi Guangxi Zhuang.
"Yang terpenting, orang-orang lebih bahagia, merasa lebih aman dari sebelumnya, dan memiliki rasa kepuasan yang lebih kuat di bawah kepemimpinannya."