Lembaga survei Indo Barometer menilai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo menjadi dua tokoh kunci pada pemilihan presiden 2024. Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari mengungkapkan, para petinggi partai politik saat ini tengah menunggu langkah yang akan diambil oleh kedua tokoh tersebut.
"Dua penentu koalisi final, Megawati dan Joko Widodo," kata Qodari saat memaparkan temuan survei Indo Barometer di kawasan, Senayan, Jakarta, Selasa (21/3).
Qodari berpandangan, jika Megawati belum mengambil keputusan maka susunan kekuatan partai-partai dalam kontestasi pemilihan calon presiden masih bisa berubah. Partai-partai masih menunggu langkah politik yang akan dilakukan Megawati.
Qodari mencontohkan, KIB saat ini tidak akan berani menarik Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk menjadi capres yang diusung. KIB masih berhati-hati karena tak mau pencalonan justru berbuntut pada terpecahnya basis pemilih jika ternyata Megawati mengusung calon lain.
"Kalau (KIB) berani, sudah dari kemarin-kemarin (narik Ganjar)," kata Qodari.
Hingga saat ini Megawati masih belum mengumumkan calon presiden yang akan diukung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Meski begitu, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dalam berbagai kesempatan menyatakan Megawati telah mengantongi nama yang akan diusung. Saat ini Presiden RI ke-5 itu masih mencari waktu yang tepat untuk mengumumkan capres pilian.
Peran Jokowi
Di sisi lain, ia mengungkapkan Presiden Joko Widodo juga sangat menentukan bakal capres yang akan diusung parpol nantinya. Terlebih karena preferensi Jokowi bisa saja menjadi preferensi para Ketua Umum Parpol yang berada dalam kabinet pemerintahan Jokowi kini.
"Entah disadari atau tidak disadari, mau gak mau, itu jadi pertimbangannya," kata Qodari.
Saat ini terdapat dua koalisi partai yang telah menyatakan akan membangun kerjasama pada pilpres. Koalisi pertama adalah Koalisi Indonesia Bersatu yang terdiri dari Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Amanat Nasional. Meski begitu KIB hingga kini belum mengumumkan calon presiden yang akan diusung.
Koalisi kedua adalah Koalisi Indonesia Raya yang terdiri dari Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa. Kedua partai bersepakat mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Namun deklarasi resmi belum diumumkan lantaran belum ada kesepakatan figur cawapres yang akan diusung.
Selanjutnya ada calon koalisi yaitu Koalisi Perubahan yang terdiri dari Partai Nasional Demokrat, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera. Ketiga partai telah bersepakat mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden. Namun koalisi belum resmi dideklarasikan.
Adapun, dari hasil survei Indo Barometer periode 12–24 Februari 2023 menunjukkan Ganjar, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan menempati posisi tiga teratas bakal capres dengan elektabilitas tertinggi. Pada simulasi tiga nama, Ganjar memimpin dengan perolehan 30,3% suara responden, disusul Prabowo yang mendapat 28,4%, dan Anies 25,3%.
Survei tersebut dilakukan di 33 Provinsi di Indonesia, dengan melibatkan 1.190 responden yang diwawancarai secara tatap muka serta kuesioner, menggunakan metode stratified random sampling, dan margin margin of error sebesar kurang lebih 2,9%, pada tingkat kepercayaan 95%.