Argentina Ajukan Diri Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20 Ganti Indonesia

ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/aww.
Delegasi FIFA meninjau Stadion Gelora Bandung Lautan Api di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Jumat (24/3/2023).
Penulis: Ira Guslina Sufa
27/3/2023, 10.51 WIB

Argentina mengajukan diri menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA U20 2023 menggantikan posisi Indonesia. Mengutip situs sepakbola Argentina Mundo Albiceleste tawaran untuk menjadi tuan rumah sudah dilayangkan asosiasi sepakbola Argentina atau Argentine Football Association (AFA). 

Tawaran dari Argentina muncul setelah konfederasi sepak bola dunia atau FIFA menangguhkan pengundian laga yang seharusnya digelar Sabtu (25/3). Penangguhan terjadi seiring polemik politik atas penyelenggaraan laga yang akan diikuti oleh Israel sebagai salah satu peserta Piala Dunia U20. 

“AFA telah menawarkan untuk menjadi tuan rumah turnamen tersebut dan jika diadakan di Argentina, itu berarti sebagai tuan rumah, mereka akan hadir di turnamen tersebut,” tulis Mundo Albiceleste seperti dikutip Senin (27/3). 

Dalam babak kualifikasi wilayah Amerika Selatan tim nasional U20 Argentina gagal lolos ke babak final. Bila menjadi tuan rumah Argentina yang baru saja memboyong piala dunia 2022 itu bisa langsung ikut dalam pertandingan memperebutkan tropi juara dunia sepakbola U20. 

Sebelumnya FIFA membatalkan drawing Piala Dunia U20 di Bali pada Sabtu pagi (25/3), meski belum memberikan surat resmi kepada PSSI. Acara drawing ini untuk mengundi grup para peserta Piala Dunia U20. 

Acara Drawing awalnya direncanakan berlangsung di Bali pada 31 Maret. Namun penolakan untuk menerima timnas Israel yang dilontarkan oleh Gubernur Bali serta Pemerintah Provinsi Bali berujung pada pembatalan acara ini.

"Memang kami belum mendapatkan surat resmi dari FIFA. Tapi pesannya jelas bahwa dibatalkan," kata Anggota komite eksekutif Arya Sinulingga pada konferensi pers yang berlangsung di GBK Arena, Jakarta, Sabtu (25/3). 

Salah satu yang menjadi alasan penolakan pelaksanaan piala dunia U20 di Indonesia adalah keikutsertaan Israel yang dinilai bertentangan dengan politik luar negeri Indonesia. Sejauh ini Indonesia merupakan satu dari 30 negara yang tidak mengakui keberadaan Israel. Salah satu penyebabnya adalah sikap politik Indonesia yang menolak segala bentuk penjajahan. 

PSSI Kaji Dampak Pembatalan

Arya menyatakan PSSI memahami peliknya memisahkan antara urusan politik dan olahraga. Oleh sebab itu, Arya mengatakan bahwa Ketua Umum PSSI Erick Thohir akan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri sebagai penanggung jawab diplomasi dan politik luar negeri, serta dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga sebagai panitia penyelenggara lokal Piala Dunia U20. 

Erick Thohir juga akan segera melaporkan situasi dan masalah yang dihadapi kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mencari solusi terbaik. Ketua umum PSSI juga berharap membuka komunikasi dengan FIFA dalam waktu dekat, untuk bisa mendapatkan jalan keluar. PSSI juga telah berkomunikasi dengan Pemerintah Provinsi Bali, namun Arya menyebut pihaknya menghormati pendirian provinsi tersebut. 

Arya menambahkan bahwa masalah Piala Dunia U20 dapat menyebabkan Indonesia dijatuhi hukuman oleh FIFA. Sebab sejak awal Indonesia sudah mengajukan diri menjadi tuan rumah dengan segala konsekuensinya, namun kemudian gagal memenuhinya. Dengan begitu, Indonesia bisa dinilai melanggar apa yang telah disepakati sebelumnya. 

“Pada 2018 kita (Indonesia) pernah di-banned. Jadi bukan sesuatu yang baru bahwa kita mengalami itu dan kami tidak mau itu terjadi lagi,” katan Arya. 

Bali merupakan salah satu dari enam lokasi pelaksanaan Piala Dunia U20. Selain Bali, gelaran prestisius itu rencananya akan berlangsung di Jakarta, Bandung, Solo, Surabaya, dan Palembang.