Presiden Joko Widodo angkat bicara soal larangan para menteri dan kepala lembaga untuk menggelar buka puasa bersama atau bukber. Jokowi menjelaskan keputusan ini diambil untuk mewujudkan semangat kesederhanaan di antara pejabat.
Jokowi juga memastikan larangan bukber ini tak menyasar masyarakat umum, namun hanya pejabat pemerintahan saja. Ia juga meminta para menteri dan kepala lembaga tak berlebihan dalam merayakan bulan Ramadan.
"Arahan ini karena banyak sorotan masyarakat terhadap kehidupan pejabat kita," kata Jokowi dalam pernyataan pers seperti disiarkan dalam Youtube Sekretariat Presiden, Senin (27/3).
Jokowi meminta anggaran yang selama ini digunakan menteri untuk berbuka bersama dialihkan untuk kegiatan yang lebih bermanfaat. Beberapa contohnya adalah santunan untuk fakir, miskin, serta anak yatim piatu.
"Termasuk untuk menggelar pasar murah," kata Jokowi.
Sebelumnya, beredar surat Sekretariat Kabinet yang berisi arahan Jokowi yang melarang seluruh pejabat negara untuk menggelar acara buka puasa bersama selama bulan suci Ramadan 1444 Hijriah.
Dalam pernyataannya, Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyinggung bahwa saat ini Aparat Sipil Negara (ASN) dan pejabat pemerintah sedang mendapat sorotan yang sangat tajam dari masyarakat. Oleh sebab itu Presiden meminta aparat pemerintah berbuka puasa dengan pola yang sederhana.
"Intinya adalah kesederhanaan yang selalu diberikan sebagai contoh oleh Presiden, itu acuan utama," katanya.