Kampanye 3M berkumandang saat pandemi Covid-19 mulai mengganas. Kepanjangannya adalah memakai masker, mencuci tangan selama 20 detik, dan menjaga jarak minimal satu meter. Terlihat sepele, tapi itu menjadi langkah utama untuk mencegah penyebaran virus corona.
Tanpa peran serta masyarakat, sulit rasanya kampanye ini berhasil. Pemerintah ketika itu berupaya keras mengubah perilaku masyarakat. Di tengah lonjakan kasus, langkah pencegahan menjadi pilihan terbaik.
Salah satu yang berperan besar dalam kampanye itu adalah Gerakan Pakai Masker (GPM). Inisiatornya sejumlah relawan dari kalangan profesional untuk kampanye penggunaan masker di sejumlah ruang publik.
Ketua Umum GPM yaitu bankir senior Sigit Pramono. Selain itu, ada mantan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, cendikiawan Mustofa Bisri, budayawan Goenawan Mohamad, dan pendakwah Yusuf Mansur.
GPM sangat aktif berkampanye. Beberapa tokohnya kerap mengedukasi masyarakat melalui berbagai media. Pada akun Instagram @gerakanpakaimasker, terlihat pula kampanye soal pentingnya vaksin, melaksanakan protokol kesehatan, dan tetap aktif saat di rumah.
Dalam berbagai wawancara media, Sigit menyebut pentingnya memakai masker. Pasalnya, langkah awal ini dapat menurunkan risiko tertular virus hingga 75%. “Jika ditambah dua gerakan lain, mencuci tangan dan jaga jarak, akan menjadi 100%,” ucapnya pada Oktober 2020.
Untuk sosialisasi, GPM melakukannya secara langsung ke anak muda dan masyarakat. Pada September 2020, GPM telah mendatangi lebih 9.200 pasar dan 44 ribu pesantren di Indonesia.
“Tapi memang tidak mudah, masih banyak yang belum disiplin,” kata Sigit ketika itu. “Yang kami lakukan bukan meminta orang untuk memakai masker saja tetapi melakukan gerakan perubahan perilaku.”
Dalam catatan Satgas Covid-19 pada pertengahan 2020 hingga 2021, provinsi dengan tingkat kepatuhan masker tertinggi adalah Bali. Jakarta justru tidak masuk dalam sepuluh besar meskipun kerap kasusnya tertinggi secara nasional.
Duta Perubahan Perilaku sekaligus Direktur Kampanye GPM Dokter Grace Hananta menyebut pemakaian masker bukan sebatas kepatuhan saja. Namun menyadarkan masyarakat tentang pentingnya masker untuk proteksi diri.
Karena itu, GPM menyampaikan kampanyenya secara menyenangkan dan menarik, terutama untuk generasi muda. “Dengan ajakan secara bahagia dan nyaman tidak menimbulkan rasa kaum muda seperti disuruh-suruh terus,” katanya, dilansir dari Antara.
Dalam rangka mengapresiasi para tokoh yang berkontribusi besar dalam penanganan pandemi Covid-19, Katadata menyajikan edisi khusus Katadata25. Sebanyak 25 tokoh atau lembaga kami sajikan dalam beragam konten informatif. Simak rangkaian lengkapnya di sini.