Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan pemerintah menyiapkan skenario rekayasa lalu lintas di jalur penyeberangan antar pulau di Indonesia. Hal ini dilakukan guna mencegah penumpukan kendaraan yang akan menyeberang saat arus mudik dan arus balik Idulfitri 2023.
Rencana aksi untuk pelayanan dan pengamanan arus mudik tahun ini disampaikan dalam rapat koordinasi kesiapan Idul Fitri 2023 di Mabes Polri yang dihadiri seluruh menteri dan kepala lembaga terkait.
“Kami sudah menambah sarana rest area dan pelabuhan yang dimungkinkan, termasuk juga pengaturan sepeda motor nanti masuk ke Ciwandan atau Merak,” kata Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo seperti dikutip Antara, Jumat (7/4).
Strategi yang akan dilakukan adalah menerapkan delaying system dilakukan di dua rest area yakni KM 43 (Tol Jakarta-Merak) dan KM 68, termasuk KM 97 yang sedang dalam persiapan sarana dan prasarana oleh PUPR.
Strategi tersebut dinilai bisa membantu mengurangi kepadatan di mulut Dermaga Merak. Karena kalau tidak dilakukan delaying system atau buffer zone di KM 97 arus dari Jakarta atau dari Timur akan terus mengalir, sementara kapasitas Pelabuhan Merak sangat terbatas.
Selain itu, membuka Pelabuhan Ciwandan di Kotamadya Cilegon yang diperuntukkan bagi kendaraan roda dua dan truk angkutan barang.
Sigit mengatakan, selain menyiapkan sarana dan prasarana, pemerintah juga menyiapkan kebijakan pengaturan kendaraan yang dapat menyeberang pada jadwal-jadwal yang telah diatur, seperti kendaraan angkutan barang.
“Mana yang roda empat, khususnya yang kendaraan angkutan barang dan yang kendaraan pribadi, sehingga kemudian masyarakat bisa langsung menyesuaikan dengan pengaturan yang ada,” kata Sigit seperti dikutip Antara, Jumat (7/4).
Dia menyebut Kepolisian dan kementerian/lembaga terkait telah mengevaluasi penanganan arus mudik di penyeberangan tahun lalu. Evaluasi dilakukan agar manajemen memperbaiki kinerja untuk mendukung aktivitas mudik tahun ini.
Jenderal bintang empat itu menekankan, Polri, kementerian lembaga terkait dan pemangku kepentingan lain berupaya mencegah penumpukan kendaraan di Pelabuhan Merak seperti yang terjadi tahun lalu.
“Ini untuk mengurangi penumpukan yang terjadi di wilayah Merak yang kemungkinan bisa ekornya sampai masuk jalan tol. Hal-hal ini yang tadi kami evaluasi untuk perbaikan,” kata Sigit.