Soal Piala Dunia U-20, Warga Tak Persoalkan Kehadiran Timnas Israel

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.
Pemain Timnas U-20 mengikuti sesi latihan terakhir di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (1/4/2023). Pelatih Timnas Indonesia U-20 Shin Tae-yong resmi membubarkan Timnas U-20 setelah skuad berjuluk Garuda Nusantara itu batal bermain pada Piala Dunia U-20 dengan status sebagai tuan rumah.
Penulis: Happy Fajrian
10/4/2023, 07.29 WIB

FIFA telah membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Hal ini diduga lantaran adanya penolakan dari sejumlah pihak terhadap kehadiran tim nasional (timnas) sepakbola Israel sebagai bentuk dukungan terhadap konflik di Palestina.

Namun hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan bahwa sebagian besar dari kelompok masyarakat yang mengetahui bahwa Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, tidak mempersoalkan kehadiran timnas Israel.

Hasil survei nasional LSI 'Kepercayaan Publik terhadap Lembaga Penegak Hukum, Isu Piala Dunia U-20, Aliran Dana Tak Wajar di Kemenkeu, Dugaan Korupsi di BTS, dan Peta Politik Terkini' menunjukkan 68% responden mengetahui Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

Dari yang tahu Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, mayoritas 76.1% juga mengetahui bahwa timnas Israel merupakan peserta pada Piala Dunia U-20 tersebut. “Umumnya, 71.3%, dari kelompok warga yang tahu tersebut tidak mempersoalkan kedatangan tim Israel ke Indonesia,” dikutip dari hasil survei LSI pada Senin (10/4).

Alasan sebagian besar responden yang tidak mempermasalahkan kedatangan timnas Israel menyatakan bahwa urusan sepakbola tidak ada kaitannya dengan politik, yakni sebanyak 52,3%. Beberapa alasan lainnya termasuk untuk kemajuan sepakbola nasional (8,6%) dan momen penting Indonesia sebagai tuan rumah (7,6%).

Alasan lainnya yaitu tidak mencerminkan posisi Indonesia dengan Israel (2,2%), tidak ingin Piala Dunia U-20 batal diselenggarakan di Indonesia (2,0%), Indonesia terancam terkena sanksi dari FIFA (1,8%).

Sedangkan responden yang menolak kedatangan timnas Israel beralasan karena Israel menjajah Palestina (32,2%), tidak suka saja dengan Israel (16,8%), konstitusi menolak segala bentuk penjajahan di dunia (16,2), Israel bangsa Yahudi (6,9%), Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel (6,5), dan bersimpati dengan perjuangan rakyat Palestina (6,2).

Sebagai informasi, LSI melakukan survei pada periode 31 Maret hingga 4 April 2023. Terdapat sebanyak 1.299 responden yang dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak atau random digit dialing (RDD).

Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih. Sementara itu, margin of error diperkirakan lebih kurang 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.

Seperti diketahui sejumlah pihak menolak kedarangan timnas Israel di Piala Dunia U-20 di Indonesia. Mereka yang menolak Israel di antaranya Gubernur Bali I Wayan Koster, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, serta Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Meski demikian ada beberapa pihak yang menyatakan menerima kedatangan Israel karena Piala Dunia U-20 harus terus berjalan di indonesia. Mereka di antaranya Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Wakil Presiden RI periode 2004-2009 dan 2014-2019 Jusuf Kalla, serta duta besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun.