Jokowi Salurkan Cadangan Beras Pemerintah, Bantu 21,3 Juta Keluarga

ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/hp.
Petani memanen padi di areal persawahan Desa Gumalar, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Sabtu (8/4/2023).
Penulis: Nadya Zahira
Editor: Lavinda
10/4/2023, 20.19 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan kegiatan penyaluran Cadangan Beras Pemerintah (CBP) melalui bantuan pangan kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) tahun ini. Acara tersebut berlangsung di Gudang Bulog Ngabeyan Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (10/4).

Jokowi mengatakan, bantuan pangan beras dilakukan untuk menjaga daya beli masyarakat, lantaran harga beras terus melonjak sejak tahun 2022. Bantuan pangan diberikan untuk mengendalikan inflasi.

"Hari ini kami luncurkan bantuan pangan untuk masyarakat, akan disalurkan ke Kabupaten/kota di Solo Raya. Secara nasional semuanya yang diberi bantuan pangan sebanyak 21,3 juta KPM (keluarga penerima manfaat)," ujar Jokowi melalui keterangan resmi, Senin (10/4).

Berdasarkan besarannya, bantuan beras itu berupa kemasan isi 10 kilogram (kg) yang disalurkan ke 21,353 juta KPM sesuai data dari Kementerian Sosial. Adapun, kebutuhan total beras diperkirakan mencapai 640 ribu ton untuk tiga kali penyaluran hingga Mei 2023. Untuk wilayah Jawa, target penyaluran mencapai 12,7 juta KPM. 

Sementara itu, khusus wilayah Jawa Tengah sendiri, penyaluran bantuan beras menyasar 2,35 juta KPM dengan kebutuhan beras diperkirakan sebanyak 70 ribu ton. Sedangkan untuk wilayah Solo Raya mencapai 565.420 KPM. 

Kepala Badan Pangan Nasional atau Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, bantuan beras ini merupakan salah satu program bantalan sosial yang digulirkan pemerintah sesuai arahan Presiden. Pelaksanaan penyaluran bantuan pangan ini sudah dimulai pada akhir Maret 2023 lalu dan terus berlangsung hingga saat ini.

"Secara bertahap proses penyaluran bantuan beras ini sudah dimulai sejak 31 Maret 2023, dan Alhamdulillah sampai saat ini berjalan lancar dan akan terus digulirkan selama tiga bulan hingga Mei 2023." ujar Arief. 

Arief menuturkan, pihaknya akan terus memantau bantuan pangan beras tersebut seperti pendistribusiannya yang dipastikan dapat tepat sasaran yakni, disalurkan kepada masyarakat sesuai target secara langsung sesuai dengan nama dan alamatnya, atau by name by address.

Gandeng Tiga Perusahaan Logistik

Bulog menggandeng tiga perusahaan logistik untuk menyalurkan bansos beras tersebut yaitu PT Pos Indonesia, PT DNR atau PT Dos Ni Roha, PT Jasa Prima Logistik Bulog.

"Kenapa kami ada tiga penyalur? Gunanya agar pengiriman bisa cepat dan tepat, sehingga beras tersebut tidak lama diterimanya dan tepat sasaran," ujarnya.

Bantuan beras ini merupakan bagian dari penyelenggaraan penyaluran CBP berdasarkan Perpres 125 tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah dan ditindaklanjuti dengan Perbadan Nomor 12 tahun 2022 tentang Cadangan Beras Pemerintah.  

Pemerintah melakukan program bansos beras juga bertujuan untuk mengurangi inflasi. Pasalnya, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat, inflasi beras bulan lalu yakni 2,63% dibandingkan Januari 2023, atau 10,41% dibandingkan tahun sebelumnya.

Harga beras terus naik, meskipun produksi bulan lalu diperkirakan naik tinggi.

Inflasi beras Februari 2023 lebih tinggi dibandingkan Januari 2023, serta jauh di atas realisasi Februari 2022. Pada Februari tahun lalu,  inflasi beras secara bulanan hanya mencapai 0,11% atau 0,27% secara tahunan.

Reporter: Nadya Zahira