Pada Sabtu (15/04), tercatat ada 8.689 kasus Covid-19 aktif di Indonesia, dengan pertambahan 941 kasus. Khusus di DKI Jakarta, Kementerian Kesehatan mencatat ada 524 kasus suspek.
Sebelumnya, pada Jumat (14/04), tercatat ada 1.017 kasus baru Covid-19 di Indonesia. DKI Jakarta menjadi wilayah dengan penyumbang kasus terbanyak sebesar 486 kasus pasien positif.
Indonesia tak sendirian dalam menghadapi naiknya kasus postif Covid-19. Malaysia mencatat ada 4.574 kasus baru per Jumat (14/04) lalu, dengan jumlah kematian baru 12 kasus. Total kasus aktif di Negeri Jiran itu menjadi 13.283 kasus.
Sementara itu di Singapura terdapat 163.397 kasus aktif per Sabtu (15/04). Mengutip dari The Straits Times, jumlah infeksi harian diperkirakan meningkat dari sekitar 1.400 kasus pada bulan lalu.
Dari jumlah itu, sekitar tiga dari 10 kasus merupakan infeksi ulang. Namun, menurut Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung, tak ada tanda gelombang Covid-19 saat ini menyebabkan keparahan seperti sebelumnya.
Meski begitu, jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit di Singapura bertambah dari 80 menjadi 220 pasien dalam waktu sebulan. "Pemahaman Covid-19 kali ini menyebabkan peningkatan infeksi tidak benar. Virus ini endemik, artinya selalu beredar di sekitar kita dan yang mendorong terjadinya gelombang kenaikan bukan karena infeksi impor, melainkan infeksi ulang dari individu yang ada di masyarakat," kata dia.
Indonesia Miliki Obat Baru Covid-19
Kementerian Kesehatan mengumumkan Indonesia telah memiliki obat baru untuk menangani Covid-19 yang dinilai lebih efektif. Obat yang dimaksud adalah antivirus oral bernama nirmatrelvir/ritonavir atau Paxlovid.
Obat ini digunakan untuk merawat pasien Covid-19 dengan tingkat keparahan ringan hingga sedang yang berpotensi menjadi berat. Pada Kamis (13/04), Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan penyediaan obat ini merupakan upaya pemerintah untuk menjamin kemudahan akses bagi masyarakat untuk mendapatkan obat.
Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes L. Rizka Andalusia mengatakan pengadaan Paxlovid itu merupakan hasil kerja sama pemerintah Indonesia dengan pemerintah Amerika dan pemerintah Australia. Sebanyak 24.096 dosis didonasikan untuk Indonesia.
Paxlovid akan disebarkan ke 34 provinsi di Indonesia dengan prioritas daerah yang sangat membutuhkan. "Obat ini adalah kombinasi dua obat atau dua antivirus yang diminum bersamaan, diminum dua kali sehari selama 5 hari. Jadi treatment itu selama 5 hari,'' kata dia.
Perwakilan WHO untuk Indonesia N. Paranietharan mengatakan paxlovid dapat mengurangi rawat inap dan risiko kematian hingga 89%. ''Paxlovid akan mencegah kita berpindah dari gejala ringan ke penyakit parah. Ini pertama kalinya ada di Indonesia," kata Paranietharan.