Sekjen PDIP Bahas Koalisi Besar, Sebut Kerja Sama Suatu Keniscayaan

ANTARA FOTO/Galih Pradipta/tom.
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto (kanan) dan Ketua DPP PDIP bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat (kiri) memberi sambutan saat kegiatan Pendidikan Kaderisasi Perempuan di Sekolah Partai DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta.
Penulis: Andi M. Arief
18/4/2023, 21.35 WIB

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto membenarkan pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Pertemuan tersebut tidak dilakukan belum lama ini. Walau tidak membenarkan pembahasan mengenai Koalisi Besar, Hasto menyampaikan kerja sama merupakan sebuah keniscayaan. 

"Kalau kerja sama kan suatu keniscayaan, karena kita bangsa dengan semangat gotong royong, tapi nanti ada suatu tahapannya," kata Hasto di Stasiun Pasar Senen, Selasa (18/4).

Hasto menilai, kerja sama politik yang saat ini terjadi dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo dapat menjadi modal. Oleh karena itu, Hasto menilai kerja sama tersebut dapat diubah menjadi kerja sama politik menuju Pilpres 2024.

Ia mengatakan, kerja sama politik tersebut akan tergantung pada calon presiden yang akan diusung oleh PDIP. Sementara itu, pemilihan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan diusung PDIP merupakan hak prerogatif Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Bandul politik ini akan bergerak dari penetapan capres dari Bu Megawati, yang momentumnya nanti akan disampaikan dalam waktu yang tepat," ujarnya.

Pada pekan lalu, Airlangga mengatakan telah berkomunikasi dengan Hasto terkait keanggotaan PDIP dalam Koalisi Besar. Akan tetapi, Airlangga belum memastikan apakah PDIP telah masuk dalam koalisi gemuk tersebut atau belum.

"Sudah ada tanggapan dari Pak Sekjen PDIP, Pak Hasto. Kalau mau masuk kan harus bicara dulu," kata Airlangga di Kantor DPP Partai Golkar, Senin (10/4).

Airlangga kembali menegaskan Koalisi Besar membuka diri terhadap semua partai politik yang ingin memperkuat koalisi. Sejauh ini, semua partai politik yang tergabung dalam Koalisi Besar masih melakukan konsolidasi untuk menemukan bentuk koalisi.

Seperti diketahui, Koalisi Besar merupakan gabungan dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Partai Golkar merupakan anggota dari KIB, sementara Partai Gerindra tergabung dalam KKIR.

Juru bicara Partai Golkar Tantowi Yahya mengatakan sejauh ini PDIP belum melakukan aksi konkrit untuk bergabung dalam koalisi yang terdiri dari partai pendukung Presiden Joko Widodo tersebut.  

"Sepertinya belum ada ya (kabar dari PDIP)," kata Tantowi saat dihubungi, Senin (17/4).

Tantowi mengatakan sejak adanya kesamaan lima ketua umum partai untuk membentuk koalisi besar, PDIP belum melakukan komunikasi politik.

Reporter: Andi M. Arief