H-1 jelang Lebaran Idul Fitri 2023 tentu masih terdapat sejumlah masyarakat yang melakukan perjalanan mudik. Bagi masyarakat yang ingin melakukan perjalanan mudik dari Jakarta ke Solo diperkirakan menghabiskan anggaran hingga Rp 2,8 juta untuk tarif tol dan biaya BBM.
Namun perhitungan biaya mudik tersebut berbeda-beda tergantung jenis kendaraan. Misalnya saja jika pemudik menggunakan SUV dan BBM Pertamax, biaya tol yang dibutuhkan untuk perjalanan Jakarta-Solo pulang-pergi yakni mencapai Rp 894.000. Sementara biaya BBM Jakarta-Solo pulang-pergi yang dibutuhkan sekitar Rp 1.891.260.
Dengan demikian, total biaya mudik yang terdiri dari tarif tol dan BBM untuk perjalanan Jakarta-Solo pulang-pergi yakni sebesar Rp 2.785.260 atau jika dibulatkan mencapai Rp 2,8 juta.
Biaya BBM ini berbeda untuk tiap jenis kendaraan. Secara umum, terdapat tiga jenis kendaraan pribadi yang digunakan oleh masyarakat, yakni low cost green cost atau LCGC, sport utility vehicle atau SUV, dan multiple purpose vehicle atau MPV.
Pemudik dengan kendaraan LCGC harus mengisi penuh tangkinya sebanyak dua kali dengan asumsi ada sisa BBM sebanyak 20% di dalam tangki. Sementara itu, kendaraan SUV dan MPV hanya harus mengisi kembali tangkinya lagi jika menuju Semarang.
Berikut asumsi, bahan bakar per jenis kendaraan berdasarkan tujuan jika menggunakan Pertamax sebagai BBM:
LCGC
Jakarta-Solo: 46,75 liter (Rp 621.775)
SUV
Jakarta-Solo: 71,1 liter (Rp 945.630)
MPV
Jakarta-Solo: 57,91 liter (Rp 770.203)
Tarif Biaya Tol
Perjalanan mudik dari Jakarta ke Solo menggunakan Trans Jawa melewati delapan ruas tol dengan total biaya Rp 447.000 untuk kendaraan golongan I. Sehingga untuk tarif tol pulang-pergi dari Jakarta ke Solo 2023 yaitu mencapai Rp 894.000.
Berikut rincian tarif tol di setiap ruasnya:
1. Tol Jakarta-Cikampek: Rp 20.000
2. Tol Cikopo-Palimanan: Rp 119.000
3. Tol Palimanan-Kanci: Rp 12.500
4. Tol Kanci-Pejagan: Rp 29.500
5. Tol Pejagan-Pemalang: Rp 60.000
6. Tol Pemalang-Batang: Rp 45.000
7. Tol Batang-Semarang: Rp 86.000
8. Tol Semarang Seksi A, B, C-Solo: Rp 75.000
123 Juta Orang Mudik
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, potensi pergerakan masyarakat di masa mudik Lebaran tahun ini mencapai 123,8 juta orang. Dari jumlah tersebut pengguna kendaraan pribadi roda empat menjadi pilihan tertinggi masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik.
Diprediksi jumlah pemudik yang menggunakan kendaraan roda empat mencapai 27,32 juta orang atau 22,7% dari total pergerakan. Oleh sebab itu, Kementerian Perhubungan atau Kemenhub mengantisipasi lonjakan pergerakan kendaraan yang kemungkinan besar terjadi di jalur tol Jakarta ke arah Cikampek, Cipali, sampai ke Semarang.
Kemenhub memprediksi puncak arus mudik terjadi pada H-4 hingga H-1 saat lebaran Idul Fitri atau jatuh pada 18-21 April 2023. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat menghimbau masyarakat agar mengatur waktu mudik sehingga tidak ada penumpukan atau kemacetan.
Adapun puncak arus balik diperkirakan terjadi pada H+2 atau Selasa 25 April 2023. Pergerakan mudik juga kemungkinan masih cukup tinggi hingga H+3 atau Rabu 26 April 2023.
Berdasarkan hasil survei Kemenhub, asal pergerakan masyarakat untuk mudik lebaran 2023 diprediksi didominasi dari Pulau Jawa, yaitu sebesar 62,5% atau 77,3 juta orang.
Lima daerah asal pemudik terbanyak yaitu, pertama Jawa Timur 17,1% (21, 2 juta orang). Kemudian, Jawa Tengah 15,1% (18, 7 juta orang), Jabodetabek 14,8% (18, 3 juta orang), Jawa Barat 12,1% (14, 9 juta orang), dan Sumatera Utara 3,6% (4, 4 juta orang).