Gempa berskala magnitudo 7,3 mengguncang Kepulaian Mentawai di Sumatera Barat. Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sempat mengeluarkan peringatakan dini bahwa gempat dapat memicu tsunami. Namun, peringatan tersebut telah dicabut sekitar pukul 05.17 WIB.
"Pada pukul 05.17 WIB tadi kami akhiri peringatan tsunami," kata Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG Daryono dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (25/4), seperti dikutip dari Antara
BMKG sempat mengeluarkan peringatan dini tsunami, termasuk untuk wilayah Sumatera Utara. Daryono menjelaskan, peringatan dini tsunami di Sumatera Utara yang lokasinya jauh dari titik gempa itu diperoleh melalui pemodelan gelombang terkait dampak terjadinya tsunami.
Menurutnya, episentrum gempa yang berada di segmen Mentawai-Siberut ujung utara itu dekat dengan wilayah Sumatera Utara, sehingga wajar bila daerah yang terancam ada di wilayah utara hingga selatan.
"Ini tidak berada di Kepulauan Nias secara keseluruhan tetapi memang ada di ujung utara deretan Kepulauan Mentawai yang mana pusat gempanya berada di ujung utara segmen Mentawai-Siberut," kata dia Daryono
Menurut dia, peringatan dini tsunami yang dikeluarkan oleh BMKG itu akurat walau beberapa wilayah mendapatkan status ancaman waspada kurang dari setengah meter.
"Artinya gempa yang kami sampaikan berkaitan dengan tsunami benar-benar terbukti terjadi tsunami meski tsunami minor tertinggi 11 sentimeter," kata Daryono.
Gempa bumi terjadi pukul 03.00 WIB di 0,93 Lintang Selatan (LS)-98,39 Bujur Timur (BT) dengan kedalaman 84 kilometer. Adapun pusat gempa berada di 177 kilometer (km) Barat Laut Kepulauan Mentawai.
Di Lokasi yang sama gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,1 terjadi pada Minggu (23/4) pukul 04.17 WIB dengan pusat gempa berada di laut atau 177 kilometer Barat Laut Kepulauan Mentawai. Gempa bumi tersebut berada pada kedalaman 19 kilometer.