Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan. Hary Tanoe sengaja menemui presiden lantaran belum bersilaturahmi dengan Jokowi sejak perayaan Idul Fitri.
"Saya menghadap beliau setelah Lebaran, karena waktu di Solo kan tidak ada open house," kata Hary Tanoe saat keluar dari kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (26/4).
Hary, yang keluar dari Istana sekitar pukul 10.30 WIB, mengatakan tidak ada pembicaraan mengenai situasi politik di Tanah Air. Ia menyebut pertemuan itu dalam rangka sowan sehingga tidak menyinggung dinamika politik. Termasuk soal penentuan calon presiden yang akan diusung Perindo pada pemilihan presiden 2024 mendatang.
“Enteng-enteng saja. Suasana masih libur, jadi enggak mau berat-berat (termasuk politik)," ujar Hary Tanoe.
Hary Tanoe juga enggan berkomentar terkait sikap Partai Perindo dalam menghadapi pilpres. Ia tak mau menjelaskan siapa calon presiden yang akan diusung Perindo pada pilpres 2024 mendatang.
"Nantilah. Ini kalau masalah pencapresan bicaranya sama teman-teman, sekalian dirapatkan," kata Hary Tanoe.
Pengusaha yang memiliki konglomerasi MNC Group itu juga mengatakan tidak ada pembahasan mengenai bisnis dalam pertemuannya dengan Jokowi. Ia kembali menegaskan bahwa pertemuan yang berlangsung singkat itu hanya bentuk silaturahmi.
Presiden sudah berada di Jakarta setelah menjalani cuti Lebaran di Surakarta, Jawa Tengah. Jokowi pun telah kembali dari melakukan kunjungan kerja ke Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, untuk meninjau persiapan KTT ASEAN.
Sedangkan mengenai pencalonan presiden, Jokowi hadir dalam deklarasi Ganjar Pranowo sebagai capres yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Pengumuman Ganjar disampaikan langsung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada Jumat (21/4) di istana Batu Tulis Bogor, Jawa Barat.
Jadi Penghubung
Hary Tanoe sebelumnya telah secara eksplisit mengatakan akan melanjutkan program kerja yang belum diselesaikan oleh Presiden Widodo. Menurutnya, Partai Perindo akan selalu menjadi bagian dari pemerintah.
Hary mengklaim dirinya bisa menjadi penghubung antara Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan Kebangkitan Indonesia Raya (KIR). Menurut Hary ia memiliki modal yang cukup untuk menjadi penghubung.
Hary mengklaim memiliki kedekatan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menjadi penggerak Koalisi Indonesia Raya. Di sisi lain ia mengatakan juga memiliki kedekatan dengan penggerak Koalisi Indonesia Bersatu yaitu Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
"Jadi saya bisa menjadi salah satu fasilitator. Tentunya untuk mempersatukan dua koalisi yang menjadi koalisi besar," kata Hary di kantor DPP Perindo, Jakarta Pusat, Jumat (14/4).
Kendati demikian, ia mengatakan ada pula sosok lainnya yang dapat menjadi penengah di antara para petinggi partai politik tersebut. Namun, ia tak menyebutkan sosok tersebut.
Sebelumnya, Hary Tanoe beserta jajaran petinggi Perindo lainnya telah melakukan kunjungan ke markas Golkar pada Senin (10/4) lalu. Sebelumnya pada Rabu (5/4) Hary bertemu dengan Prabowo Subianto.