Pimpinan Partai Amanat Nasional atau PAN mengisyaratkan akan mendukung Ganjar Pranowo di pemilihan presiden 2024 mendatang. Meski belum menyatakan secara resmi namun, Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay mengatakan tak tertutup kemungkinan PAN akan mengikuti jejak Partai Persatuan Pembangunan yang telah lebih dulu mendukung Gubernur Jawa Tengah itu.
“Masih ada peluang untuk tetap bersama,” kata Saleh seperti dikutip Kamis, (27/4).
Meski demikian, Saleh tak menampik pula kemungkinan akan adanya perbedaan sikap politik dari PAN dan Partai Golkar atas dukungan bakal capres yang telah diusung oleh PPP. Dia menyebut dinamika politik sangat dinamis terlebih menjelang masa pendaftaran calon presiden dan wakil presiden Oktober 2023.
“Kemungkinan itu tetap ada. Sementara ini, masih cair,” ujar Saleh.
Saleh menekankan bahwa partainya menghargai keputusan politik yang telah ditetapkan PPP untuk mendukung Ganjar. Menurut dia, keputusan tersebut tentu sudah melewati kajian dan komunikasi lintas partai politik, terutama di internal KIB sendiri.
Dia juga menyatakan bahwa PAN hanya tinggal menunggu momentum yang tepat untuk mengumumkan bakal capres yang akan diusung. Sejauh ini PAN kata Saleh sudah menjalin pula komunikasi lintas partai politik.
Jagokan Ganjar - Erick Thohir
Secara terpisah politisi PAN Syafrudin Budiman menyampaikan partainya berkemungkinan besar membangun koalisi dengan PDI Perjuangan untuk mengusung Ganjar Pranowo. Sebagai pendampingnya PAN mengusung Menteri BUMN Erick Thohir menjadi cawapres Ganjar.
"PAN sudah ke mana-mana, 'runtang-runtung' bersama Erick Thohir. Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sudah menyatakan Erick Thohir adalah keluarga besar PAN,” ujar Syafrudin.
Dia juga mengatakan banyak pihak yang menginginkan Ganjar dipasangkan dengan Erick sebagai pasangan capres dan cawapres. Bahkan menurut sejumlah survei elektabilitas Ganjar - Erick unggu dibanding calon lain.
Syafrudin meyakini PAN bersama Golkar yang berada di Koalisi Indonesia Bersatu akan mengikuti jejak PPP yang telah lebih dulu mendukung Ganjar. Ia menyebut rencana menduetkan Ganjar dan Erick bahkan sudah ada sebelum PDIP mendeklarasikan dukungan untuk Ganjar.
Lebih jauh dia menyebut, Zulkifli Hasan sangat yakin bahwa Erick akan diusung sebagai cawapres di Pilpres 2024. Hal itu terbukti dari Zulkifli Hasan yang sering mengajak Erick berkunjung ke basis PAN, baik itu dalam acara partai, senam massal, jalan sehat, maupun kegiatan partai.
"Ada simbiosis mutualisme kalau Erick Thohir jadi cawapres, dan PAN bisa mendongkrak perolehan suara dengan mengusungnya," ucap Syafrudin.
Ia menambahkan Erick menjadi salah satu figur cawapres yang dapat meraup suara pemilih yang berasal dari generasi Z dan milenial. Apabila, peluang itu dikelola dengan baik, Erick bisa mendongkrak suara PAN sebagai tiga besar pemenang Pemilu 2024.
Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dimulai pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023. Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik.
Adapun syarat untuk mencalonkan pasangan capres dan cawapres partai atau gabungan partai harus memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya. Saat ini, terdapat 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI.