Cara Aman Konsumsi Mi Instan, Cocok untuk Balita dan Dewasa

Departemen Kesehatan Taiwan via Taiwannews.com
Indomie Rasa Ayam Spesial yang diperiksa di Taiwan
29/4/2023, 13.24 WIB

Mi instan tak selamanya buruk, makanan ini dapat dijadikan selingan sarapan atau makan malam, bahkan dapat dikonsumsi oleh anak usia lebih dari 1 tahun untuk mengenalkan cita rasa. Namun konsumsi mi instan harus disesuaikan dengan aturan gizi seimbang.

"Industri mi Indonesia mengenalkan banyak cita rasa makanan lokal, ada ayam geprek, rendang. Kalau anak-anak tidak coba, nanti jadi nggak mengenal cita rasa Indonesia. Selagi tidak berlebihan dan tidak monoton itu tidak apa-apa” kata Guru Besar Ilmu Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) sekaligus Ketua Umum Pergizian Pangan Indonesia, Hardiansyah seperti dilansir Antara, Sabtu (29/4).

Apalagi, lanjut Hardiansyah, pemerintah mewajibkan terigu sebagai bahan baku mi untuk produk lokal mengandung zat besi, asam folat, B1, B2 dan zinc.

"Jadi bukan sembarang terigu yang beredar di Indonesia," tambahnya.

Namun ditambahkan Kepala Instalasi Gizi dan Produksi Makanan RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo Fitri Hudayani, mi instan pada anak harus disesuaikan dengan membuat takaran bumbu lebih sedikit atau membuat bumbu sendiri.

"Bumbu pabrik cenderung tinggi rasa asin dan gurih. Jika terlebih dahulu mengenal rasa asin dan gurih yang lebih tinggi khawatir makanan rumahan lainnya menjadi kurang disukai," kata Fitri.

Kiat mengonsumsi mie instan secara aman, salah satunya memperhitungkan asupan agar tidak kelebihan karbohidrat. Nilai gizi satu bungkus mie instan, tanpa minyak, setara dengan 150 gram nasi, sehingga tidak perlu menambahkan kerupuk atau makanan asin serta berlemak lain.

“Mie instan masuk ke dalam kelompok bahan makanan pokok, satu kelompok dengan nasi, roti, bihun, umbi-umbian, sereal, tepung-tepungan yang bisa menjadi alternatif pengganti bahan makanan pokok,” kata Fitri.

Selain masalah energi, kadar lemak dan natrium dalam bumbu juga tergolong tinggi. Perlu untuk menambahkan sayur dan sumber protein lain untuk melengkapi gizi saat mengonsumsi mi instan.

“Masalah kelebihan konsumsi mie instan selain terkait jumlah energi, juga kadar lemak dari bumbu minyak dan natrium yang terkandung dalam bumbu," kata Fitri.

Sebelumnya ramai dikabarkan Otoritas Kesehatan Kota Taipei, Taiwan,menemukan residu pestisida Etilen Oksida (EtO) yang tidak sesuai dengan peraturan di Taiwan. EtO merupakan zat pemicu kanker, ditemukan pada Indomie varian ayam spesial.

EtO produk Indomie varian ayam spesial mencapai sebesar 0,187 mg/kg (ppm) atau setara kadar 2-CE sebesar 0,34 ppm. Jumlah ini berada di atas standar Otoriitas Kesehatan Taiwan, sehingga peredarannya ditarik.

Namun produk yang sama dinyatakan aman di Indonesia karena regulasi pangan dalam Keputusan Kepala BPOM Nomor 229 Tahun 2022 tentang Pedoman Mitigasi Risiko Kesehatan Senyawa Etilen Oksida mengatur Batas Maksimal Residu (BMR) 2-CE sebesar 85 ppm.