Langkah Kuda Wiranto, Antar 100 Caleg ke PPP tapi Condong ke Gerindra
Mantan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto mulai menunjukkan sikap dalam menghadapi pemilihan umum dan pemilihan presiden 2024 mendatang. Mundur dari Partai Hanura ia kini secara tidak langsung merapat ke beberapa partai politik.
Pada Senin (1/5) Ketua Dewan Pertimbangan Presiden itu mengantar mantan politikus Hanura menjadi kader di dua partai berbeda. Mulanya Wiranto berkunjung ke Kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan. Saat datang ia mengenakan batik bernuansa hijau yang menjadi warna khas partai berlambang ka’bah.
Dalam kunjungannya, Wiranto menyerahkan lebih dari 100 nama eks kader Partai Hanura untuk menjadi kader PPP yang dapat diajukan menjadi bakal calon legislatif pada Pemilu 2024. Menurut Wiranto dirinya sama sekali tidak menggunakan cara militer terkait perpindahan ratusan eks kader Partai Hanura itu. Ia mengklaim perpindahan partai berdasarkan pada pilihan politik masing-masing kader.
"Hari ini ternyata memang banyak (eks kader Partai Hanura) yang memilih PPP sebagai rumah perjuangan yang baru," kata Wiranto di hadapan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono.
Masuknya 100 kader baru yang pernah berkiprah di Partai Hanura mendapat sambutan hangat dari PPP. Juru Bicara DPP PPP Usman M. Tokan mengatakan gerbong politikus yang dibawa Wiranto akan menjadi tambahan amunisi bagi partainya dalam menghadapi Pemilu 2024. Saat ini nama yang diserahkan sedang dibahas di Lajnah Pemenangan Pemilu (LP2) PPP.
"Untuk ditempatkan di dapil-dapil basis yang mereka bina selama ini," ujar M Tokan.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum mengumumkan pendaftaran bakal caleg DPR RI, DPD RI, DPRD provinsi, serta DPRD kabupaten dan kota untuk Pemilu 2024 berlangsung pada 1-14 Mei 2023. Pendaftaran bakal calon anggota DPR RI oleh parpol dan bakal calon anggota DPD RI dilakukan di Kantor KPU RI di Jakarta; sedangkan pendaftaran bakal calon anggota DPRD provinsi dilakukan di kantor KPU provinsi masing-masing.
Demikian juga untuk bakal calon anggota DPRD kabupaten dan kota, pendaftarannya digelar di KPU kabupaten dan kota masing-masing. Sedangkan pendaftaran bakal calon anggota DPD RI hanya bisa dilakukan oleh 700 bakal calon yang telah dinyatakan memenuhi syarat minimal dukungan pemilih dan sebaran untuk mengikuti Pemilu 2024.
Gerbong Nasionalis
Tidak hanya ke PPP, pada hari yang sama Wiranto juga berkunjung ke Partai Gerakan Indonesia Raya atau Gerindra. Ia datang mengenakan baju putih sembari mengantar sejumlah mantan politikus Hanura untuk berpindah ke Gerindra.
Menurut Wiranto para pengikut para pengikut memilih Gerindra dan PPP dengan alasan berbeda. Mereka menilai dari landasan filosofis partai yang dinilai lebih sesuai dengan karakter masing-masing.
"Ternyata memang yang cenderung nasionalis memilih Gerindra. Teman-teman yang lebih banyak bernafaskan agamis, Islam, saya serahkan untuk bisa berkiprah di PPP, ujar Wiranto.
Ia mengaku ingin kader-kader terbaik eks Partai Hanura tidak menghentikan kiprahnya setelah Wiranto lepas dari partai politik itu. Mantan Panglima TNI itu beralasan Partai Gerindra dipilih karena yakin akan komitmen nasionalisme yang dipegang partai berlambang burung garuda itu.
"Mengapa saya condong ke Gerindra? Saya melihat Gerindra betul-betul menghormati, menghargai para pendahulu kita," kata Wiranto.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menyatakan sangat senang atas langkah yang dipilih oleh Wiranto. Prabowo bahkan berharap Wiranto ikut bergabung bersama Partai Gerindra.
"Intinya Pak Wiranto dan kawan-kawan kami sangat gembira, sangat senang, kami ingin mengajak semua potensi untuk bisa bekerja sama, menggabungkan semua potensi untuk kebaikan bangsa dan negara,” kata Prabowo.
Dua Kubu
Wiranto sendiri saat ini belum memutuskan pilihan politik baru setelah meninggalkan Gerindra. Ia menyebut masih ingin fokus mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo lewat kerja sebagai ketua Wantimpres.
Ia pun mengaku tidak menyesal meninggalkan partai Hanura yang ia bangun bersamaan dengan lahirnya Partai Gerindra. Menurut Wiranto terdapat perbedaan mendasar yang membuat ia merasa sudah tidak sejalan dengan Partai Hanura yang kini dipimpin Oesman Sapta Odang.
"Saya dengan satu dan lain hal terpaksa melepaskan Hanura, sistem navigasinya berubah, maka saya melepaskan partai Hanura. Tapi itu pengalaman yang berharga untuk saya," kata Wiranto.
Wiranto pun memberikan apresiasi kepada Prabowo yang berhasil membangun partai Gerindra menjadi partai yang besar. Ia menilai tidak mudah bagi partai baru untuk membangun basis dan berkembang menjadi besar.
"Partai Gerindra dengan kegigihan yang luar biasa mampu di papan atas partai di Republik Indonesia. Tidak mudah membangun partai," kata Wiranto.
Sebelumnya Wiranto sempat disebut akan bergabung ke Partai Amanat Nasional. Namun ia menyanggahnya. Wiranto beralasan belum memikirkan pilihan politik baru setelah keluar dari Hanura.
Di sisi lain bergabungnya kader Wiranto ke PPP dan Gerindra membuat Wiranto berada di dua kubu yang berpotensi bertarung dalam pemilihan presiden 2024. PPP saat ini telah menyatakan dukungan untuk Ganjar Pranowo sebagai calon presiden yang telah diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Sedangkan Gerindra telah mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo Subianto maju dalam pemilihan presiden. Gerindra telah membentuk koalisi bersama Partai Kebangkitan Bangsa dan mengantongi tiket untuk mengusung Prabowo sebagai capres.