Kronologi dan Nasib Korban Penembakan Kantor MUI, Indikasi Terorisme?

ANTARA FOTO/ Asprilla Dwi Adha/tom.
Anggota polisi memasang garis polisi di tempat kejadian perkara (TKP) dugaan penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Jakarta, Selasa (2/5/2023).
Penulis: Ira Guslina Sufa
2/5/2023, 16.17 WIB

Insiden penembakan terjadi di Kantor Majelis Ulama Indonesia di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, pada Selasa siang (2/5). Aksi penembakan terjadi pada pukul 10.30 WIB.

Akibat penembakan kaca menuju pintu masuk kantor MUI pecah. Adapun dua orang pegawai mengalami luka-luka. Sekjen MUI Amirsyah Tambunan mengatakan tidak mengetahui motif pelaku. 

Ketua Bidang Fatwa MUI Asrorun Ni'am Sholeh mengatakan insiden penembakan terjadi saat pengurus melaksanakan rapat pimpinan rutin. Menurut Niam saat itu pengurus MUI sedang membahas persiapan pelaksanaan halal bihalal dan upaya merajut kebersamaan setelah Idul Fitri. 

Niam mengatakan insiden penembakan berlangsung begitu cepat dan setelah insiden terjadi rapat masih berlanjut. Menurut dia pelaku sempat mendaftar pada resepsionis. Setelah itu pelaku menembakkan senjatanya tiga kali.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto saat ditemui di Kantor MUI Pusat, Menteng menjelaskan awal mula kejadian penembakan itu. Menurut dia pelaku awalnya masuk melewati pintu gerbang depan untuk bertemu ketua MUI.

 "Ada orang tidak dikenal telah melewati pintu gerbang depan ingin bertemu dengan ketua MUI namun karena tidak dijelaskan untuk kepentingannya apa, darimana maka dia ditahan dulu," kata Karyoto. 

Setelah itu pelaku mengeluarkan senjata dan melakukan penembakan. Korbannya ada satu orang. Menurut Karyoto korban tertembak di bagian punggung. Sedangkan tersangka keluar dan oleh karyawan dikejar dan diamankan. 

Pelaku Tewas

Usai aksi penembakan aparat keamanan langsung mengambil tindakan. Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin mengungkapkan terduga pelaku meninggal dunia di lokasi kejadian.

"Pelaku sudah meninggal," kata Komarudin saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

Komarudin menjelaskan, dari laporan awal, pelaku penembakan berjumlah satu orang dengan barang bukti satu buah pistol.

Sejumlah foto yang diunggah ke media sosial menunjukkan pintu kaca MUI pecah dan berserakan. Terdapat pula lampiran foto pistol berwarna hitam dan karyawan MUI yang diduga menjadi korban dalam peristiwa tersebut.

Korban Dibawa ke RS

Aksi penembakan menyebabkan dua korban mengalami luka. Usai kejadian, dua korban penembakan langsung dibawa ke Rumah Sakit Agung Manggarai, Jakarta Pusat.

 Berdasarkan keterangan Sekretaris Jenderal (Sekjen) MUI Amirsyah Tambunan, kedua korban adalah keamanan (security) MUI Bambang Nugraha dan Tri. Sekretaris Jenderal MUI Amirsyah Tambunan mengimbau kepada masyarakat agar tidak terpancing dengan kasus penembakan ini.

Identitas Pelaku

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin mengungkapkan, pelaku penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat di Menteng, Jakarta Pusat, merupakan pria berinisial M (60). Pelaku disebut merupakan warga yang berdomisili di Lampung. 

Komarudin menambahkan, jenazah pelaku telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati guna dilakukan autopsi. Adapun, pelaku kedapatan membawa obat-obatan. Polisi hingga kini masih mencari motif penembakan yang dilakukan. 

“Kami mendalami penyebab meninggalnya kenapa karena ditemukan juga dalam tasnya barang-barang seperti obat-obatan, buku rekening dan beberapa lembar surat-surat," kata Komarudin. 

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto telah mengecek tempat kejadian perkara (TKP) insiden penembakan di Kantor MUI Pusat di Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa siang. Penyelidikan juga diikuti oleh tim Inafis. 

Polisi telah memasang garis polisi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada insiden penembakan itu.

Lebih jauh Karyoto mengatakan saat ini kepolisian tengah mendalami keterkaitan pelaku penembakan dengan jaringan teroris. Kapolda juga akan berkoordinasi dengan Densus 88 mengenai identitas pelaku.

"Apakah orang-orang ini ada dalam jaringan atau tidak, kami tidak berani menyimpulkan sekarang," kata Kapolda Metro Jaya. 

Reporter: Ade Rosman