PKS - Demokrat Beda Sikap Soal Sandiaga, Bagaimana dengan,Nasdem?
Partai Nasional Demokrat atau Nasdem bersikap longgar atas wacana mencalonkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mendampingi Anies Baswedan dalam pemilihan presiden 2024. Berbeda dari dua partai lain yang tergabung di Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Nasdem memilih posisi di tengah.
Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu Partai Nasdem Effendi Choirie mengatakan partainya sebagai pengusung tidak mempermasalahkan siapapun yang dipilih Anies. Ia beralasan Nasdem merupakan partai yang terbuka.
"Figur siapapun mau gabung kami terima. Figur siapapun yang dipilih mas Anies untuk menjadi wapresnya kami terima," kata Choirie, ketika dihubungi, Rabu (10/5).
Menurut Effendi siapapun yang nantinya dipilih Anies telah dipertimbangkan dari berbagai aspek. Di sisi lain, saat ini, kandidat pendamping Anies telah mengerucut menjadi lima nama. Choirie mengungkapkan, dari kelima kandidat tersebut tidak ada nama Sandiaga.
"Kayaknya gak ada. Saya belum tahu kalau perkembangan baru," kata Effendi.
Sebelumnya, Presiden PKS Ahmad Syaikhu membuka peluang Sandiaga untuk menjadi pasangan Anies dalam pilpres 2024. Bahkan menurutnya, PKS bisa jadi menjadi partai yang mengusung.
"Iya sangat mungkin (peluang Anies-Sandi) kalau memang itu bisa diwujudkan ya," kata Syaikhu kepada wartawan di kantor KPU, Jakarta Pusat, Senin (8/5).
Di sisi lain, Partai Demokrat menutup kemungkinan memasangkan kembali Anies dengan Sandiaga.
Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, jalan politik Sandiaga bertolak belakang dengan apa yang diamini oleh partainya
Herzaky mengungkit Pilpres 2019 lalu, ketika itu Demokrat mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Namun, kemudian Sandiaga memilih bergabung dengan pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin. Langkah itu sebagai titik awal perbedaan jalan politik dengan Partai Demokrat.