Polda Papua mengatakan empat pekerja proyek Tower Base Transceiver Station (BTS) PT. Inti Bangun Sejahtera yang sempat disandera kini sudah berada bersama masyarakat. Empat korban saat ini sudah mendapatkan pelayanan kesehatan di puskesmas.
Keempat pekerja sebelumnya jadi korban penyanderaan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Okbab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Kapolda Papua, Inspektur Jenderal Pol Mathius D. Fakhiri mengatakan pendarahan pada korban sudah berhenti sejak Sabtu (13/5).
"Tidak ada lagi kekerasan atau penganiayaan yang dilakukan kelompok tersebut," kata Mathius dalam keterangan tertulis, Minggu (14/5).
Sebelumnya ada empat orang yang disandera KKB. Tiga korban merupakan warga pendatang dan terkena luka bacokan. Sedangkan satu sandera lainnya adalah warga asli Papua dan dalam kondisi baik.
"Yang satu mengamankan diri ke puskesmas, yang kedua ditahan, dua lainnya (bebas) atas pendekatan tokoh masyarakat dan pendeta," kata Mathius.
Kepolisian lewat kepala distrik akan membangun komunikasi dengan pelaku penganiayaan. Tujuannya, agar langkah penyelamatan dari kekerasan bisa dilakukan.
"Saya juga berkoordinasi dengan PT. IBS bagaimana menyelesaikan persoalan, termasuk apa yang dituntut," kata Kapolda.
Sebelumnya, sebanyak 4 pekerja pembangunan BTS yang dikelola BAKTI Kominfo di Okbibab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua menjadi korban penyanderaan dan penyerangan oleh KKB pada Jumat (12/5). KKB juga meminta uang tebusan senilai Rp 500 juta.
General Manager Network Operations and Productivity Telkomsel Region Maluku dan Papua, Agus Sugiarto memastikan yang menjadi korban penyerangan dan penyanderaan adalah seluruh karyawan PT Inti Bangun Sejahtera dan didampingi tim Diskominfo Pegunungan Bintang.
"Telkomsel menyampaikan duka cita yang mendalam atas kejadian yang menimpa karyawan PT Inti Bangun Sejahtera beserta rombongan," kata Agus, dalam keterangan resmi yang diterima Katadata.co.id, Minggu (14/5).