Partai pengusung bakal calon presiden Anies Baswedan menggodok sosok yang bakal menjadi calon wakil presiden atau cawapres. Ketua DPW Partai NasDem Jawa Barat, Saan Mustopa, mengatakan partainya tidak keberatan dengan siapapun yang menjadi pendamping Anies, termasuk kemungkinan orang dekat Jokowi.
Saan mengatakan NasDem sebagai pengusung menyerahkan sepenuhnya pilihan kepada mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut. "Apakah itu dari eksternal, internal, apakah itu orangnya Jokowi, kami sekali lagi sudah menyerahkan sepenuhnya ke pak Anies," kata Saan kepada wartawan, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (16/5).
Anies didukung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang terdiri dari Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Saat ini ada lima nama yang sedang digodok sebagai calon pendamping Anies pada Pemilu 2024. Wakil Sekretaris Jenderal Partai NasDem Hermawi Taslim mengatakan, kelima kandidat tersebut merupakan hasil rekomendasi bersama partai politik pendukung Anies, dan rencananya nama cawapres akan ditetapkan pada Juli 2023.
"Lima kandidat itu sudah, dan sedang dibicarakan di koalisi," kata Hermawi saat dihubungi, Jumat (5/5).
Adapun, tim 8 atau tim kecil di Koalisi Perubahan sebelumnya telah menetapkan kriteria cawapres yang dicari Anies.
Perwakilan Anies di tim kecil, Sudirman Said mengatakan Anies mencari kandidat cawapres dengan elektabilitas tinggi dengan kerentanan politik rendah.
Kedua, figur yang diharapkan bisa membantu dalam menjalankan pemerintahan yang efektif. Lalu ketiga, tokoh yang bisa menjaga keseimbangan koalisi.
Selanjutnya kriteria keempat, tokoh tersebut harus memiliki visi yang sama dengan Anies. Dan kelima, mampu bekerja sama sebagai dwitunggal, baik itu saat menghadapi pilpres 2024 maupun ketika terpilih sebagai pemimpin nantinya.
"Itu kami timbang semuanya dan mencari yang terbaik, mendengar masyarakat," kata Sudirman akhir Maret lalu.