Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) meluncurkan microsite e-learning media for sustainability atau pembelajaran secara daring manajemen dan pengelolaan untuk keberkelanjutan media siber.
Peluncuran ini dilangsungkan secara hybrid di Kensington Ballroom, Hotel Ashley Wahid Hasyim dan diikuti anggota AMSI di 27 wilayah di Indonesia melalui platform Zoom pada Jumat (19/5).
E-learning yang diproduksi atas dukungan Internews dan USAID Media ini bertujuan meningkatkan pengetahuan pemimpin dan pengelola media lokal agar bisa adaptif dan bertumbuh secara berkelanjutan di tengah gelombang revolusi digital.
Ketua Umum AMSI Wenseslaus Manggut mengatakan, e-learning sebenarnya satu dari sekian banyak program besar AMSI bersama USAID dan Internews untuk menjawab tantangan dan masalah yang sekarang dihadapi perusahaan media.
“Dunia jalannya cepat sekali dan mereka tidak menunggu kita berdiskusi dulu mengenai strategi konten, harus jalan terus. Kita tidak pernah membayangkan ada ribuan orang yang live di tiktok, berjualan di tiktok. Sekarang brand juga bisa menjual barangnya di platform dan itu live,” katanya dalam keterangan resmi Sabtu (20/5).
Wens pun mengaku ada sedikit kekhawatiran pada saat e-learning ini diproduksi, di mana nanti penggunaannya sudah tidak relevan lagi. Sebab algoritma platform sudah berubah. Apalagi saat ini sudah ada artifical intelligence dan sebagainya.
Karena itulah dirinya dan teman-teman AMSI sangat rajin mengikuti perkembangan perubahan teknologi, platform, tren pembaca, dan tren merek-merek beriklan. Tujuannya agar media di Indonesia bisa tetap adaptif dengan perubahan-perubahan itu, tapi juga tetap mengutamakan kualitas konten.
Wens mengatakan, e-learning ini adalah satu dari sekian cara AMSI untuk memberi panduan dan pelatihan mendasar dalam mengelola media. “Itu adalah hasil mapping kita mengenai masalah yang sedang kita hadapi,” katanya.
Pada acara yang sama, Ketua Komisi Hukum dan Perundang-undangan Dewan Pers Arif Zulkifli mengatakan, sebagai konstituen Dewan Pers, AMSI sangat aktif mengambil peran serta dalam menjawab persoalan-persoalan media dan dunia digital. Termasuk dalam penyusunan draf hak penerbit agar menjadi lebih proporsional.
“Dewan Pers sangat mengapresiasi baik langkah dan upaya aktif pengurus AMSI yang selama ini sangat aktif melibatkan diri dengan Dewan Pers. AMSI memiliki posisi yang sangat strategis dalam persoalan media digital,” kata Arif.
Suara Publik
Chief of Party Internews Indonesia Eric Sasono juga menyambut antusias gagasan memproduksi e-learning ini.
“Pertama kali saya melihat proyek media ini, saya sedikit terkejut ada elemen bisnis media di dalamnya. Ini sesuatu yang relatif baru di USAID. Ternyata memang ada alasan kuat mengapa dana publik ini perlu digunakan untuk membantu bisnis media, karena media bekerja untuk menyuarakan kepentingan publik,” kata Eric.
Direktur eksekutif AMSI yang juga penanggungjawab program e-learning Adi Prasetya memaparkan, e-learning dibuat dengan beberapa topik pembelajaran. Topik-topik tersebut yakni:
- Lanskap media dan tantangan ekosistem.
- Pengembangan konten dan tim redaksi yang tangguh.
- Pengembangan distribusi konten.
- Pengembangan sumber pendapatan atau pemasaran iklan.
- Pengelolaan sumber daya manusia dan organisasi perusahaan media.
- Membangun brand dan merek media,
- Optimalisasi IT untuk meningkatkan pendaptan dan trafik.
Selama ini, AMSI sudah tiga tahun bekerjasama dengan USAID dan Internews menggarap program independensi, kompetensi pemillik media, dan keberlanjutan bisnis media digital di Indonesia. Setiap tahun, digelar lebih dari 20 kali kelas pelatihan pengelolaan media, yang dirangkai dengan pendampingan, pemberian beasiswa, dan diakhiri dengan pemberian penghargaan kepada media-media berprestasi.
“Ide buat e-learning ini untuk mengabadikan bahan-bahan pelatihan dan pendampingan yang sudah kita lakukan dalam tiga tahun terakhir. Supaya tidak hilang file, terlupakan, dan bisa dimanfaatkan oleh anggota AMSI lebih luas diluar penerima beasiswa, wartawan, tim sales, mahasiswa, dosen, dan siapa saja yang membutuhkan,” kata Adi.
Acara peluncuran e-learning juga dirangkai dengan halal bihalal dan peringatan HUT ke-6 AMSI, serta talkshow bertema lanskap media digital antara trafik, etik, dan bisnis. Hadir menjadi narasumber Andy Budiman (CEO KG Media), Ignatius Haryanto (Peneliti Media UMN), Subagja H (CEO Harapanrakyat.com), Maria Rita Hasugian (Pemimpin Redaksi KatongNTT.com), dan Wenseslaus Manggut (Ketua Umum AMSI). Talkshow dimoderatori oleh Citra Dyah Prastuti (Pemimpin Redaksi KBR).