PKS Tak Ngotot Cawapres Anies Baswedan dari Internal Partainya

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa.
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu (tengah) didampingi Bendahara Umum PKS Mahfudz Abdurrahman (kiri) dan Sekretaris Jenderal PKS Habib Aboe Bakar Al Habsy (kanan) berjalan saat akan mendaftarkan bakal calon anggota DPR ke Kantor KPU, Jakarta, Senin (8/5/2023).
Penulis: Ade Rosman
Editor: Yuliawati
23/5/2023, 18.48 WIB

Partai Keadilan Sejahtera atau PKS tidak lagi ngotot mengajukan calon wakil presiden pendamping Anies Baswedan. Presiden PKS Ahmad Syaikhu menyatakan dirinya rela jika pendamping Anies yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) tidak berasal dari internal partainya.

"Legowo bahwa kader kami yang di internal belum sampai pada tataran jadi tokoh-tokoh nasional yang bisa diterima secara masif oleh masyarakat," kata Syaikhu, di Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (23/5).

Pernyataan Syaikhu ini berbeda dari Musyawarah Nasional PKS yang mendorong kader internal PKS menjadi bakal cawapres Anies.

Dia menjelaskan, saat ini PKS realistis menerapkan strategi kemenangan dalam Pilpres 2024. Asalkan, cawapresnya merupakan tokoh yang memiliki elektabilitas tinggi.

Namun, usulan terkait bakal cawapres akan disampaikan ke Majelis Syura PKS. "Majelis Syura yang akan memusyawarahkan untuk kemudian diusulkan kepada (bakal) capres," ujar Syaikhu.

Syaikhu yang mengunjungi mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin pun dalam rangka mencari bakal cawapres yang akan mendampingi Anies Baswedan. 

"Saya sekarang diamanahkan untuk keliling ke berbagai elemen bangsa ini, Pak Din, untuk mencari cawapres agar diusulkan," kata Syaikhu.

Halaman:
Reporter: Ade Rosman