Anies Harap Pilpres Berjalan Adil Meski Jokowi Sebut Bakal ‘Cawe-cawe’

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/YU
Relawan pendukung bakal calon presiden Anies Baswedan membawa poster saat Temu Kebangsaan Relawan Anies di Tenis Indoor Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (21/5/2023).
Penulis: Ade Rosman
30/5/2023, 18.17 WIB

Bakal calon presiden yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyatakan bakal ‘cawe-cawe’ jelang pelaksanaan pemilihan presiden atau Pilpres 2024. Menurut Anies, sejak pernyataan itu tersiar ke publik, ia mendapat banyak pesan. 

"Semenjak malam hingga tadi siang, kami banyak sekali menerima ungkapan, aspirasi, kekhawatiran," kata Anies di Kawasan Jakarta Selatan, Selasa (30/5).

Pernyataan untuk tak bisa tidak ‘cawe-cawe’ dalam menghadapi pilpres disampaikan Jokowi dalam pertemuan dengan sejumlah pemimpin redaksi dan pegiat sosial media di istana negara, Senin (29/5) malam. Dalam acara tersebut Jokowi mengatakan perlu memastikan calon penerusnya nanti bisa melanjutkan seluruh kebijakan yang telah ia buat selama menjadi presiden. 

Menurut Anies, mayoritas pesan yang ia terima menyatakan kekhawatiran akan adanya penjegalan dirinya untuk ikut dalam kontestasi pilpres. Para pendukung menurut Anies juga khawatir akan adanya upaya kriminalisasi dan ketidaknetralan Presiden dalam penyelenggaraan Pemilu 2024. 

Anies berharap apa yang ditakutkan oleh para pendukung hanya terdorong rasa khawatir. Ia meminta penyelenggara dan penegak hukum tetap profesional dalam menjalankan tugas. 

"Kami berharap kekhawatiran yang diungkapkan itu tidak benar, itu adalah kekhawatiran saja dan dalam kenyataannya kami berharap Pemilu tetap seperti semula, Pilpres tetap seperti semula," kata Anies.

Lebih jauh Anies menegaskan setiap kandidat caleg dan capres mempunyai hak yang sama dalam berkampanye. Para kandidat menurut dia juga berhak mendapatkan perlakuan yang sama.

Istana Jelaskan Maksud Cawe-cawe Jokowi

Ihwal pernyataan cawe-cawe yang disampaikan Jokowi dibenarkan oleh Istana. Namun Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media, Sekretariat Presiden Bey Machmudin menjelaskan tujuan cawe-cawe yang dimaksud Jokowi bahwa Jokowi berharap agar pemimpin selanjutnya dapat mengawal dan melanjutkan kebijakan-kebijakan strategis. Sebagian kebijakan yang dimaksud adalah pembangunan Ibu Kota Nusantara, hilirisasi, dan transisi energi bersih. 

Selain itu, Jokowi ingin memastikan peserta Pemilu serentak 2024 dapat berkompetisi secara bebas dan adil. "Presiden akan menjaga netralitas TNI, Polri, dan ASN. Presiden ingin pemilih mendapat informasi dan berita yang berkualitas tentang peserta Pemilu," kata Bey kepada wartawan, Senin (29/5). 

Bey mengatakan Kepala Negara berharap pemilih bisa mendapatkan informasi dan berita terkait Pemilu yang berkualitas. Dengan demikian, pemerintah dapat mencegah berita bohong, dampak negatif kecerdasan buatan, dan kampanye hitam lewat media sosial dengan lebih baik. J

Bey menjelaskan Jokowi berkepentingan agar Pemilu 2024 terselenggara dengan baik dan aman. Hal tersebut dinilai dapat meniadakan polarisasi maupun konflik sosial di masyarakat. Bey menyebut Jokowi akan menghormati dan menerima pilihan rakyat. Menurutnya, Jokowi akan membantu transisi kepemimpinan nasional dengan sebaik-baiknya.

Reporter: Ade Rosman