Baliho bertuliskan dukungan kepada Kaesang Pangarep maju sebagai calon Walikota Depok pada pemilihan kepala daerah pada 2024 ramai menjadi perbincangan. Baliho memuat gambar putra Presiden Joko Widodo yang dipasang di sejumlah ruas di jalan utama Kota Depok itu dipasang oleh Dewan Pimpinan Daerah Partai Solidaritas Indonesia.
“Sebagai dukungan dan bentuk keseriusan DPD PSI Kota Depok mencalonkan Mas Kaesang Pangarep di Pilkada 2024,” ujar Ketua DPD PSI Kota Depok Sigit Widodo seperti dikutip, Rabu (31/5).
Sigit menjelaskan sebagai bentuk keseriusan dukungan, seluruh bakal calon legislatif dari Kota Depok mulai dari DPRD Kota, DPRD Provinsi dan DPR akan memasang dukungan untuk Kaesang. Pemasangan baliho dan spanduk mulai ramai sejak Kamis (25/5) lalu.
Menanggapi beredarnya baliho, Wakil Ketua Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid menilai Kaesang tidak cocok menjadi calon walikota Depok. Alasannya, Kaesang bukan orang Depok dan tidak punya pengalaman di Depok. PKS merupakan partai penguasa di Depok sejak Pilkada 2005. Hidayat pun memastikan PKS tidak akan mengusung Kaesang dalam Pilkada.
“Tidak terpikir mencalonkan kaesang dia bukan orang Depok, bukan orang PKS dan tidak punya track record di Depok,” ujar Hidayat di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (30/5).
Menurut Hidayat ketimbang maju di Depok, Kaesang lebih tepat maju di Solo atau daerah sekitarnya. Kaesang bisa saja menggantikan Gibran Rakabuming Raka yang disebut-sebut akan maju di Pilkada Provinsi. Kaesang sendiri hingga kini belum mengeluarkan statemen soal rencana maju di Pilkada Depok.
Tidak Serius
Pengajar Ilmu Politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komaruddin menanggapi munculnya baliho dukungan untuk Kaesang belum bisa dianggap sebagai peristiwa politik penting. Ia menilai pemasangan baliho bisa saja hanya gimik karena Kaesang belum tentu maju di Pilkada Depok lantaran tak terlalu punya kepentingan.
Menurut Ujang kans Kaesang untuk menang bila benar maju di Pilkada Depok juga tidak terlalu besar. Alasannya pada saat Pilkada digelar Jokowi sudah tidak lagi menjabat sebagai presiden. Hal itu membuat posisi Kaesang tidak akan sekuat saat ini.
Selain itu ia melihat, dukungan yang disampaikan PSI untuk Kaesang masih sebatas menjajaki respon publik. Bahkan bukan tidak mungkin hal itu menurut Ujang hanya sebatas strategi kampanye dari PSI untuk memenangkan pemilihan umum.
“Ya bisa jadi itu iklan PSI saja menggaet anak muda,” ujar Ujang.
Di sisi lain, munculnya wacana Kaesang diusung maju di Pilkada Depok menurut Ujang juga bisa bertendensi menjadi bagian dari pertarungan politik antara kubu pendukung Jokowi dengan PKS yang memang merupakan partai oposisi. Depok merupakan salah satu daerah yang menjadi basis PKS.
Pilkada Depok sendiri dijadwalkan akan berlangsung pada 27 November 2024. Pilkada akan digelar serentak sebulan setelah Presiden dan Wakil Presiden periode 2024=2029 dilantik pada Oktober 2024.