Kementerian Sosial atau Kemensos meminta dukungan DPR agar anggaran 2024 ditambah Rp 11,58 triliun menjadi Rp 89,41 triliun. Sebab tantangan sosial di Indonesia dinilai lebih kompleks.
"Pagu indikatif 2024 Kemensos Rp 77,83 triliun, atau turun sekitar Rp 350 miliar dibandingkan tahun ini," kata Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam keterangan resmi, dikutip dari Antara, Sabtu (10/6).
Ia pun memerinci beberapa bagian yang mengalami pemotongan anggaran Kemensos 2024, sebagai berikut:
1. Program Rumah Sejahtera Terpadu atau RST Rp 32 miliar dengan target 1.500 Keluarga Penerima Manfaat alias KPM.
Anggaran itu dua kali lipat lebih kecil dibanding tahun ini yang menargetkan 3.250 KPM dengan biaya Rp 67 miliar.
2. Penyelenggaraan ATENSI atau Asistensi Rehabilitasi Sosial kelompok rentan turun dari Rp 35 miliar menjadi Rp 23,5 miliar. Dana ATENSI digunakan untuk:
- Biaya operasional orang sakit
- Biaya operasional anak korban kekerasan seksual
- Biaya operasional kasus-kasus yang sifatnya mendesak yang membutuhkan penanganan cepat
Pada 2022, Kemensos merespons 6.627 kasus melalui laporan masyarakat dan media monitoring.
3. Pelatihan dan pendidikan untuk pemberdayaan masyarakat, tidak mendapatkan anggaran sama sekali pada pagu indikatif 2024. Tujuan program ini sebagai berikut:
- Pelatihan pengolahan daun kelor bagi kelompok penyandang disabilitas di Maumere NTT
- Pelatihan membatik dan menjahit untuk perempuan di Papua
- Berbagai pelatihan lain yang dilaksanakan di beberapa lokasi di Indonesia