BRGM dan Freeport Pulihkan Ribuan Lahan Mangrove Dekat IKN

Katadata/Vika Azkiya Dihni
BRGM, Kementerian Lingkungan Hidup, PT Freeport Indonesia bekerja sama dalam memulihkan ekosistem mangrove 2.000 hektare di Kalimantan Timur
10/6/2023, 19.36 WIB

Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), Kementerian Lingkungan Hidup (KLHK), PT Freeport Indonesia bekerja sama dalam memulihkan ekosistem mangrove 2.000 hektare di Kalimantan Timur.

Penandatanganan kerja sama dilakukan langsung oleh Kepala BRGM Hartono Prawiatmaja, Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas, dan didampingi oleh Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar di pantai Banua Patra Balikpapan pada hari ini (10/6).

Hartono menargetkan BRGM memulihkan 600 ribu hektare lahan mangrove yang terdegradasi sampai 2024. Pemulihan yang dimaksud lewat penanaman kembali dan pemeliharaan.

Kerja sama itu bertujuan mempercepat rehabilitasi mangrove, sebagaimana program pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Menurutnya, akan menjadi kebanggaan jika terdapat mangrove indah di Ibu Kota Negara atau IKN pada 2045, dan merupakan hasil kolaborasi seluruh stakeholder.

"Lahan mangrove 600 ribu hektare bukan perkara sulit apabila stakeholder, para pelaku usaha ikut berpartisipasti, tidak hanya di IKN tetapi juga lokasi lain," ujar Hartono saat konferensi pers di Balikpapan, Sabtu (10/6).

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 120 tahun 2020, pemerintah menargetkan rehabilitasi mangrove di sembilan provinsi prioritas yakni Sumatera Utara, kepualauan Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Papua, dan Papua Barat.

Menurutnya, rehabilitasi mangrove perlu dilakukan. Sebab, tanaman ini bisa mencegah abrasi, tsunami, angin kencang, mengatasi polusi, tempat hidup biota laut, serta menghasilkan sumber kehidupan dan hutan kayu bagi masyarakat sekitar.

"Mangrove juga menjsdi ekosistem lahan basah yang menyimpan karbon tinggi," Hartono menambahkan.

Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan, pemulihan ekosistem mangrove dianggap penting. "Ekosistem mangrove bagian dari komitmen kami. Lingkungan hidup harus tetap terjaga,” ujarnya.

Tony menargetkan penanaman mangrove 500 ribu hektare per tahun, termasuk lahan bekas tambang. Selain itu, 10 ribu hektare di Mimika.

Reporter: Vika Azkiya Dihni