Kabar duka datang dari lingkungan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Ketua Wantimpres periode 2014-2019 Prof. Sri Adiningsih meninggal dunia pada usia 62 tahun.
Sri Adiningsih berpulang pada Sabtu (17/6) pukul 18.37 WIB usai dirawat di RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta. Jenazah akan disemayamkan di PUKJ Sonopakis, Jalan Wates, Yogyakarta.
"Semoga Tuhan mengampuni dosa-dosanya, diberikan tempat terbaik dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan, kesabaran, dan keikhlasan," demikian pesan yang disebarkan Bagian Hukum, Organisasi dan Humas RS Dr. Sardjito, Sabtu (17/6).
Dikutip dari berbagai sumber, Sri Adiningsih merupakan Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada. Tokoh kelahiran Solo, 11 Desember 1960 ini mengenyam pendidikan di FEB UGM dan lulus pada 1985.
Setelah lulus, ia menjadi dosen di FEB UGM dan melanjutkan pendidikan ke University Of Illinois - Urbana Champaign, Amerika Serikat. Tahun 1989, Sri menjadi Master of Science. Sri juga melanjutkan pendidikan S3 di kampus yang sama di AS hingga mendapatkan gelar Doktor Bidang Ekonomi pada 1996.
Pulang ke Tanah Air, ia menjadi dosen Pascasarjana FEB UGM hingga menjadi Kepala Pusat Studi Ekonomi Asia Pasifik di almamaternya.
Ia sempat menjadi tim ahli untuk menyiapkan materi Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) pada 1998, anggota Ombudsman Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) pada 1999, hingga tim ahli di Majelis Permusyawaratan Rakyat pada 2001.
Tahun 2002, Sri ditunjuk menjadi Komisaris Bank Danamon hingga 2005. Ia juga sempat menjadi Dewan Pengawas Bank Indonesia pada 2013 hingga 2015.
Pada tahun yang sama, ia ditunjuk Presiden Joko Widodo untuk memimpin Dewan Pertimbangan Presiden. Jabatan ini diembannya hingga tahun 2019.
Setelah tak menjabat sebagai Ketua Wantimpres, Sri menjadi Komisaris Indosat Ooredoo Indonesia dari Juli 2020 hingga Januari 2022. Ia juga mendirikan Institute, for Social, Economic and Digital (ISED) pada akhir 2019.