Golkar Bela Menpora Dito Ariotedjo, Yakin Tak Terlibat Perkara BTS

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/nz
Menpora Dito Ariotedjo (tengah) mengikuti sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (3/7/2023).
Penulis: Ade Rosman
5/7/2023, 17.50 WIB

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Dave Laksono merespons dugaan keterlibatan Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo dalam kasus korupsi base transceiver station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung 1, 2, 3, 4, dan 5 Bakti Kementerian Komunikasi dan Informatika. Dave yakin Dito tak terkait dengan kasus tersebut. 

"Tuduhan-tuduhan itu tidak benar, yang menyatakan hal tersebut juga sudah menyangkal jadi sudah tidak ada lagi," kata Dave kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (5/7).

Sebelumnya Menpora Dito dipanggil Kejaksaan Agung untuk memberikan klarifikasi atas keterlibatan dirinya dalam pengurusan perkara korupsi BTS di Kejagung. Dito disebut turut terlibat dalam upaya pengumpulan uang untuk menghentikan penyelidikan yang tengah dilakukan Kejaksaan. 

Saat itu Dito belum menjabat sebagai Menpora. n masih menjadi Staf Khusus Menko Perekonomian, bawahan dari Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Dave bersikukuh bahwa pembahasan telah usai, dan Dito tak ada kaitannya dengan perkara itu.

Sebelumnya, Kejaksaan Agung telah memanggil Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo terkait aliran dana Rp 27 miliar pada Senin (3/7) lalu. Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung Kuntadi mengatakan, pemeriksaan yang dilakukan selama lebih dari dua jam tidak berkaitan dengan tindak pidana yang menyangkut proyek Base Transceiver Station (BTS) di Kementerian Komunikasi dan Informatika periode 2020 hingga 2022.

Meski mengatakan tidak bisa menyampaikan pada publik materi yang ditanyakan kepada Dito, Kuntadi menyebut permintaan keterangan di luar perkara dugaan korupsi proyek BTS. Menurut dia apa yang ditanyakan pada Dito berada di luar tempus delicti atau waktu terjadinya tindak pidana dalam proyek BTS.

"Terinfo dalam rangka untuk menangani mengendalikan penyelidikan ada upaya untuk memberikan sejumlah uang. Sehingga dari hal tersebut tampak jelas peristiwa ini tidak ada kaitannya dengan tindak pidana yang menyangkut proyek BTS paket 1 sampai 5," kata Kuntadi.

Kuntadi mengatakan, informasi yang berkembang berdasarkan pada keterangan Komisaris PT Solitechmedia Synergy Irwan Hermawan, Dalam penjelasannya, Irwan mengatakan bahwa dirinya mengumpulkan dan menyerahkan uang dalam rangka mengupayakan agar penyidikan tidak berjalan.

Dito telah membantah keterlibatan dirinya dalam upaya menutup kasus. Usai dicecar 24 pertanyaan oleh penyidik Kejagung, Dito mengatakan telah membeberkan semua yang diketahui dan dialaminya kepada penyidik yang melontarkan 24 pertanyaan selama lebih dari dua jam. Namun, ia tak mengungkap apa yang ditanyakan karena bukan kewenangannya.

Dito pun menyinggung beban moral yang dipikulnya atas kepercayaan yang diberikan Presiden Joko Widodo serta masyarakat yang telah mendukungnya sebagai Menpora. Ia berharap, klarifikasi yang disampaikan kepada Kejagung dapat meluruskan perkara yang tengah bergulir. 

Reporter: Ade Rosman