Geo Dipa Bidik Produksi Ribuan Ton Lithium di Wilayah Dieng

ANTARA FOTO/ANIS EFIZUDIN
Sejumlah pekerja beraktivitas di area instalasi sumur Geothermal atau panas bumi milik PT Geo Dipa Energi kawasan dataran tinggi Dieng Desa Kepakisan, Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (10/10/2018).
7/7/2023, 20.19 WIB

PT Geo Dipa Energi tengah mengkaji potensi produksi lithium karbonat di wilayah kerja panas bumi (WKP) Dieng, Kecamatan Batur, Banjarnegara. Perusahaan mengestimasikan produksi lithium antara 1.500 hingga 2.400 ton per tahun.

Lithium karbonat merupakan salah satu bahan baku komponen baterai listrik selain lithium hidroksida. Sedangkan kandungan lithium di Dieng berasal dari air asin alias brine yang ikut terangkut saat pengeboran sumur panas bumi.

Saat ini Geo Dipa sedang melakukan kajian internal terkait lithium dengan metode direct lithium extraction (DLE). Manajer proyek Pengembangan Lithium Geo Dipa, Delvirah Singkuang menjelaskan, metode tersebut menggunakan teknologi DLE yang aplikasinya tergantung pada kondisi lapangan.

Geo Dipa membuka peluang bagi calon mitra potensial untuk pengembangan mineral ikutan lithium tersebut. Mitra nanti akan menggarap studi kelayakan dan pengembangan proyek percontohan.

"Pihak-pihak ini akan memiliki keunggulan unsolicited rights pada saat dilakukannya tender mitra pemanfaatan lithium nanti," kata Delvirah lewat pesan singkat pada Jumat (7/7).

Geo Dipa saat ini masih melakukan tahap kajian pra-kelayakan sebelum membuka lelang kerja sama pengembangan lithium di WKP Dieng. "Belum Lelang, saat ini kami masih dalam tahap kajian pra-kelayakan," ujar Delvirah.

Lithium merupakan mineral utama dalam pembuatan baterai kendaraan listrik selain nikel, mangan, dan kobalt. Pengembangan lithium di Indonesia dinilai penting untuk mengerek inovasi penciptaaan ekosistem baterai kendaraan listrik.

Institute for Energy Economics and Financial Analysis (IEEFA) menemukan bahwa 75% dari mobil listrik yang terjual di Indonesia pada 2022 menggunakan baterai berbasis besi yakni lithium iron phospate (LFP).

Dalam laporannya, IEEFA menyampaikan salah satu mobil listrik yang menggunakan baterai LFP yaitu Wuling Air EV. Selain di Indonesia, hampir separuh mobil baru yang diproduksi Tesla menggunakan baterai LFP, terutama Model 3 dan Model Y yang dijual di Cina pada kuartal I 2022.

Merujuk riset IEEFA, kendaraan listrik yang menggunakan jenis baterai LFP adalah mobil listrik Wuling Air EV. Sementara untuk jenis motor listrik yang memasang baterai LFP tanpa kandungan nikel adalah Smoot Elektrik Tempur, Volta 401, Selis E-Max dan Polytron PEV30M1 (Fox-R).

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu