Gunung Semeru Banjir Lahar Dingin, Rumah Rusak dan Warga Mengungsi
Gunung Semeru banjir lahar dingin akibat cuaca ekstrem di sejumlah desa di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur pada Jumat (7/7). Ratusan rumah rusak, sedangkan warga mengungsi ke sejumlah lokasi yang aman dan banjir.
"Kami terus melakukan pendataan terhadap warga yang mengungsi. Sampai hari ini, sudah ada 493 pengungsi yang tersebar di sejumlah titik pengungsian," kata Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Lumajang, Dewi Susiyanti seperti dikutip Antara, Sabtu (8/7).
"Kemungkinan jumlahnya masih bisa bertambah karena masih banyak warga yang datang ke lokasi pengungsian," lanjutnya.
Beberapa titik yang digunakan sebagai posko pengungsian antara lain, Balai Desa Tumpeng, Balai Desa Jarit, Balai Desa Penanggal, rumah warga di Desa Pasrujambe, Balai Desa Tambak Rejo, Ponpes Nurssalam Desa Jarit, dan Kantor Kecamatan Pronojiwo.
Untuk mencukupi kebutuhan para pengungsi, lanjut dia, pihaknya menyediakan dapur umum di Balai Desa Jarit, Kecamatan Candipuro.
Sementara itu, pengungsi yang berada di wilayah Kecamatan Pronojiwo sudah ditangani oleh Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) yang dikoordinir Camat Pronojiwo.
Kebutuhan mendesak yang dibutuhkan warga yang mengungsi di antaranya kasur, selimut, peralatan mandi, dan makanan siap saji.
Warga memilih mengungsi karena khawatir dengan dampak yang ditimbulkan banjir lahar dingin Gunung Semeru karena debit air di sejumlah Daerah Aliran Sungai (DAS) Semeru meningkat.
Sejumlah rumah mengalami kerusakan akibat banjir. Jembatan juga rusak diterjang banjir lahar dingin Gunung Semeru, termasuk Jembatan Limpas Kaliputih dan Jembatan di perbatasan Lumajang - Malang yang terputus total.