Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan bahwa dirinya akan mencalonkan diri menjadi pimpinan partai berlambang beringin itu. Meski begitu Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat itu mengatakan ia akan maju melalui jalur resmi pada Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar yang digelar pada 2024.
Pernyataan itu disampaikan Bambang menjawab pertanyaan ihwal namanya yang diusulkan sebagai salah satu figur untuk menggantikan posisi Airlangga Hartarto sebagai ketua umum partai berlambang pohon beringin itu. Nama Bambang sebelumnya disebut oleh Anggota Dewan Pakar Partai Golkar Ridwan Hisjam berpoptensi menggantikan Airlangga lewat mekanisme musyawarah nasional luar biasa atau munaslub.
"Saya akan maju nanti pada saatnya, ketika betul-betul Munas-nya terjadi, ya sesuai dengan periodisasi yang ada,” ujar Bambang di Kompleks Parlemen Senayan, Jumat (14/7).
Bambang menjelaskan sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai, terdapat periodisasi kepemimpinan ketua umum partai. Adapun masa jabatan Airlangga akan berakhir pada 2024.
Bambang memastikan ia sama sekali tak memiliki keinginan untuk maju lewat jalur munas. "Ah, keliru itu hehehe," katanya.
Tak hanya itu, politikus senior Golkar itu mengatakan ia bahkan mengaku belum mendengar kabar terkait akan diadakannya munaslub Partai Golkar untuk mencari figur pengganti ketua umum. Ia menyebut mekanisme munaslub memang diatur dalam AD/ART partai. Namun pelaksanaannya tidak bisa digelar begitu saja tanpa alasan yang kuat.
Bamsoet pun menuturkan bahwa rencananya mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Partai Golkar pada gelaran Munas mendatang lantaran pada Munas 2019 lalu ia urung maju. Ia memiliki optimisme yang lebih besar untuk ikut dan menang dalam munas 2024.
Sebelumnya, Rabu (12/7), anggota Dewan Pakar Partai Golkar Ridwan Hisjam menilai Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Luhut Binsar Pandjaitan dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) pantas menggantikan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum partai berlambang pohon beringin itu.
Wacana munaslub sebelumnya disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (Depinas) SOKSI Lawrence T.P. Siburian. Lawrence menyebut tiga ormas pendiri Partai Golkar, yakni Kosgoro 1957, Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), dan Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) meminta Airlangga Hartarto untuk mundur dari posisi Ketua Umum DPP Golkar.
"Pak Airlangga tidak apa-apa di kementerian. Memimpin sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, tetapi Partai Golkar diserahkan kepada yang lebih mampu," kata Lawrence dalam konferensi pers di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (12/7).
Lawrence menyebut desakan agar Airlangga mundur lantaran dinilai tidak menunjukkan kinerja mumpuni dalam mengerek suara partai menghadapi pemilu. Sejumlah lembaga survei menunjukkan elektabilitas Golkar menurun dibanding perolehan pemilu 2019. Airlangga juga dinilai tidak menunjukkan sikap yang jelas dalam menghadapi pemilihan presiden 2024.