Presiden Joko Widodo resmi melantik Budi Arie Setiadi menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika menggantikan Johnny G. Plate. Pelantikan Budi dilangsungkan di Istana negara pada Senin (17/7). Adapun Johnny mundur dari jabatan menkominfo setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam proyek Base Transceiver Station atau BTS 4G dan BAKTI Kominfo.
Sebelum menjabat sebagai menteri kominfo, Budi sebelumnya sudah duduk di kabinet Jokowi - Ma'ruf Amin. Budi menjabat sebagai Wakil Menteri Desa Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) sejak 25 Oktober 2019. Ia dikenal sebagai loyalis Jokowi yang memimpin kelompok relawan Projo yang berdiri sejak 2013.
Jokowi menyebut mengangkat Budi Arie untuk memastikan pembangunan BTS tetap berjalan. Selain itu ia memerintahkan Budi merespons kecepatan perubahan dalam dunia teknologi informasi. Makanya Jokowi juga menunjuk Nezar Patria sebagai Wakil Menkominfo. Jokowi membekali Budi dan Nezar dengan Satuan Tugas khusus. Satgas tersebut akan membantu penyelesaian masalah terkait teknologi informasi.
Usai pelantikan Budi mengatakan akan melanjutkan program yang sudah ada di kementerian. Selain itu ia mengatakan mendapat tugas membangun narasi damai jelang pemilu 2024. Ia berharap Kemenkominfo bisa mengambil peran dalam meningkatkan literasi masyarakat menghadapi pemilu.
“Kita ingin Indonesia ini sejuk, 2024 menyatukan semua, jangan sampai ada polarisasi atau hal yang justru menimbulkan perpecahan antara anak bangsa,” ujar Budi.
Kekayaan Budi Arie Setiadi
Sebagai mantan aktivis, politikus dan pernah menjabat wakil menteri Budi telah banyak mengenal Jokowi. Ia pun termasuk dalam menteri yang berharta cukup besar. Berdasarkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara, pada 2022 Budi tercatat memiliki kekayaan Rp 101 miliar. Harta milik budi tersebar dalam beberapa bentuk baik tanah, bangunan dan kendaraan.
LHKPN mencatat, Budi memiliki 11 bidang tanah dengan total nilai Rp 62,7 miliar. Meski begitu dari keseluruhan aset tanah dan bangunan yang ia punya hanya 4 bidang yang merupakan usaha sendiri, sisanya berasal dari hibah dan warisan.
Empat bidang tanah dan bangunan yang berasal dari usaha sendiri ada di Tangerang Selatan dengan nilai Rp 3 miliar, di Jakarta Pusat senilai Rp 5,1 miliar. Selanjutnya tanah dan bangunan di Tangerang senilai Rp 1,8 miliar dan terakhir berlokasi di Bekasi senilai Rp 142 juta.
Untuk tanah dan bangunan yang berasal dari hibah dan warisan berada di 7 lokasi yaitu Jakarta Utara, 5 bidang tanah dan bangunan di Bekasi dan 1 di Padang. Adapun nilai tanah dan bangunan yang berasal dari hibah dan warisan adalah Rp 49,38 miliar.
Untuk harta berupa alat transportasi, Budi Arie memiliki 3 kendaraan dengan total nilai Rp 869 juta. Harta itu terdiri dari mobil Honda HRV 2019, mobil Honda HRV 2016 dan mobil VW Sciroco 2014.
Selain dua jenis harta itu, ia memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 2,3 miliar dan surat berharga senilai Rp 24,5 miliar. Sementara untuk kas dan setara kas mencapai nilai Rp 10,6 miliar.