Alasan Jokowi Pilih Budi Arie Dinilai untuk Kurangi Pengaruh Partai

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/nym.
Presiden Joko Widodo menyapa relawan saat menghadiri acara Gerakan Nusantara Bersatu: Satu Komando Untuk Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (26/11/2022).
Penulis: Ade Rosman
17/7/2023, 16.49 WIB

Presiden Joko Widodo resmi melantik Budi Arie Setiadi menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika menggantikan Johnny Gerard Plate. Pengangkatan Budi dinilai politis lantaran pria yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal  itu merupakan Ketua Umum relawan Pro Jokowi alias Projo.

Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago beranggapan, reshuffle yang dilakukan Jokowi hari ini berbasis pada letupan politik, bukan kinerja. Pangi mengatakan pengangkatan Budi lebih condong kepada power sharing, terlebih sisa masa kerja menteri yang hanya tinggal beberapa bulan lagi.

"Karena kita tahu Budi ini kan Projo, relawannya Pak Jokowi," kata Pangi saat dihubungi, Senin (17/7).

Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional Adib Miftahul sependapat dengan Pangi ia mengatakan lewat perombakan kabinet kali ini Jokowi tengah menunjukkan politik bagi kue. Pemilihan Budi yang merupakan pentolan Projo menurut dia lantaran Jokowi sedang memainkan momentum politik untuk mengakomodir kepentingan pendukungnya. 

“Ini bagian dari bagaimana Pak jokowi sebenarnya membuat gerbong politik untuk menentukan untuk membuat bagaimana dukungan untuk pilpres 2024,” ujar Adib. 

Di sisi lain ia mengatakan penunjukan Budi di jabatan strategis tidak mengafirmasi pada dukungan calon presiden tertentu. Projo sendiri dalam perkembangannya pada awalnya mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden. 

Belakangan Projo menunjukkan dukungan pada Prabowo Subianto. Meski begitu kata Adib, pemilihan Budi lebih pada keinginan Jokowi untuk menjadi King Maker pada pemilihan presiden 2024. Apalagi orang-orang baru yang ditempatkan hari ini merupakan pilihan Jokowi dan bukan pilihan partai.

Jokowi sendiri saat ini secara de jure menyatakan mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden. Ia hadir saat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendeklarasikan pencalonan Ganjar. 

Di sisi lain Jokowi terlihat semakin sering melakukan kunjungan kerja ke berbagai daerah didampingi Prabowo Subianto. Meski begitu Adib menilai posisi Jokowi saat ini lebih pada pembentukan posisi tawar yang lebih kuat dalam menghadapi pilpres.

“Saya katakan bahwa Jokowi berusaha membangun gerbong politik yang tidak terafiliasi oleh partai politik,” ujar Adib. 

Adib menyebut, Jokowi saat ini berusaha menunjukkan bahwa ia memiliki kelompok relawan yang solid. Dengan begitu Jokowi menurut Adib ingin memainkan posisi sebagai ‘king maker’ daripada hanya sebatas dipersepsikan sebagai petugas partai. 


Reporter: Ade Rosman