Platform berbasis kecerdasan buatan generatif atau artificial inteligence mulai diperkenalkan menyambut pemilu 2024 mendatang. Platform yang diberi nama Pemilu.AI itu hadir untuk membantu para calon legislatif di tingkat DPR maupun DPRD provinsi atau kabupaten dan kota untuk berkampanye.
Founders Pemilu.AI Yose Rizal mengatakan kehadiran platform nantinya akan menjadi konsultan politik profesional. Platform ini mengkombinasikan data-data caleg dengan konstituen di dapilnya.
“Akan ada data demografi, politik, sosial ekonomi, media online, sosial media, harga bahan pokok dan sebagainya,” ujar Yose dalam peluncuran platform yang berlangsung di Jakarta, Kamis (20/7).
Menurut Yose data yang dikombinasikan dalam platform disediakan untuk menghasilkan kampanye yang microtargeting dan personal untuk tiap caleg. Ia pun mengatakan, Pemilu.AI juga memberikan informasi yang komprehensif dari sebaran target suara pemilih dapil di tingkat DPR RI hingga DPRD tingkat kabupaten/kota, juga memberikan rekomendasi komunikasi ke masyarakat.
“Dengan satu klik, para caleg bisa mendapatkan wilayah sasaran target suaranya, dengan satu klik bisa mendapat strateginya, dengan satu klik bisa mendapatkan rekomendasi komunikasinya,” kata Yose.
Pada kesempatan yang sama, CEO Pemilu.AI, Luky Djani berharap platform tersebut dapat memberikan kesempatan yang sama bagi para caleg dalam mensosialisasikan program kepada masyarakat. Dengan begitu diharapkan akan tercipta Pemilu yang berintegritas dan setara.
Lebih jauh, Pemilu.AI juga memiliki fitur Tim Sukses. Nantinya, fitur itu digunakan untuk membantu calon memonitor kegiatan dan mengukur efektivitas tim sukses ketika proses kampanye. Nantinya fitur komunikasi kampanye memungkinkan untuk merancang narasi untuk slogan, narasi pidato, caption media sosial, target sasaran iklan, dan desain aplikasi.
"Dapat menyediakan aplikasi monitoring timses, yang dirancang untuk membantu calon legislatif meningkatkan peluang memenangkan pemilihan dalam kampanye mereka,” kata Yose.
Pengamat politik dari Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Philips J Vermonte menilai PEMILU.AI dapat menurunkan biaya kampanye para calon legislatif (caleg) di Pemilu 2024.Hal itu menurut Yose dimungkinkan karena caleg bisa mengontrol tim sukses.
“Dia bergerak ke mana hari ini, ada geo tagging-nya, dan lain-lain sehingga caleg ini memang betul-betul bisa mengontrol timnya," ujar Philips.
Sementara itu Luky Djani menyampaikan bahwa menurut perkiraan biaya berlangganan platform PEMILU.AI sebesar 5 persen dari total biaya kampanye pada umumnya. Ia menyampaikan biaya berlangganan PEMILU.AI bagi calon anggota DPRD kabupaten/kota sebesar Rp 29 juta, calon anggota DPRD provinsi Rp 99 juta, dan calon anggota DPR Rp 149 juta.