Perusahaan industri kaca dan solar panel asal Cina, Xinyi Group, akan membangun hilirisasi Pasir Kuarsa di Kawasan Rempang, Batam. Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, bertolak ke Cina untuk mengunjungi sejumlah investor potensial, termasuk Xinyi Group.
Xinyi Group, induk perusahaan Xinyi Glass dan Xinyi Solar, merupakan perusahaan multinasional yang berbasis di Hong Kong dan beroperasi secara global. Perusahaan ini adalah salah satu produsen kaca terbesar. Berbagai sektor industri, dari otomotif, konstruksi, hingga energi, tercatat menggunakan produk mereka.
Selain itu, Xinyi Group juga memimpin pembuatan panel surya, dengan memanfaatkan teknologi canggih dan berkelanjutan, untuk mendukung transisi global ke energi terbarukan.
Berita mengenai Xinyi Group berencana bangun hilirisasi pasir kuarsa di Batam, menjadi salah satu artikel terpopuler atau Top News Katadata.co.id pada Kamis (20/7).
Berikut Top News Katadata.co.id:
1. Produsen Kaca Terbesar Dunia Bangun Hilirisasi Pasir Kuarsa di Batam
Xinyi Group akan membangun hilirisasi Pasir Kuarsa di Kawasan Rempang, Batam. Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, mengunjungi Cina untuk menemui sejumlah investor potensial, termasuk Xinyi Group.
Bahlil mengatakan, kunjungan tersebut merupakan tindak lanjut atas rencana investasi Xinyi Group di Kawasan Rempang Eco-City yang terletak di Batam, Kepulauan Riau.
"Saya lihat Xinyi adalah salah satu pemain yang terbesar di dunia yang akan melakukan investasi di Indonesia, di Rempang," ujar Bahlil dalam keterangan tertulis, Rabu (19/7).
Menurut Bahlil, kunjungan ini untuk memperlihatkan dukungan terhadap perusahaan-perusahaan asing yang ingin mengembangkan bisnis di Indonesia. Selain itu, juga mencerminkan komitmen pemerintah Indonesia untuk terus mendorong hilirisasi dalam berbagai sektor industri.
Sementara itu, CEO Xinyi Group Gerry Tung menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah Indonesia atas kemudahan dalam penanaman modal di Indonesia. Meningkatnya iklim investasi dan potensi ekonomi Indonesia merupakan salah satu faktor yang mendorong Xinyi Group memutuskan untuk menambah investasinya di Indonesia.
2. Perluas Cakupan, Gopay Bidik Segmen Masyarakat Ini
Emiten Teknologi, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) membeberkan alasan terkait aplikasi GoPay yang dibuat terpisah dengan aplikasi Gojek. Salah satunya ingin membidik masyarakat di segmen kelas menengah bawah.
Head of Regulatory and Public Affairs at GoTo Financial Budi Gandasoebrata menyebut penggunaan aplikasi GoPay mayoritas digunakan oleh masyarakat di segmen menengah atas.
Menurutnya, lokasi keberadaan masyarakat di segmen menengah atas mobilitasnya sangat tinggi. Hal ini membuat banyak masyarakat menengah atas butuh efektifitas terutama platform keuangan digital.
Selain itu, masyatakat di kalangan menengah atas memiliki budaya cashless alias bertransaksi nontunai. Hal ini tidak dapat disamakan dengan daerah lain di luar kota-kota besar.
3. Penjelasan Dirut SMI soal Jual Beli Obligasi di Bawah Harga Pasar
OJK atau Otoritas Jasa Keuangan menyebut adanya transaksi jual beli obligasi yang diperdagangkan di bawah harga pasar oleh PT SMI alias Sarana Multi Infrastruktur. Direktur Utama PT SMI Edwin Syahruzad menanggapi hal ini.
Edwin menyampaikan, ada transaksi jual beli obligasi Berkelanjutan III SMART Tahap II 2021 Seri B yang dilakukan oleh mantan pegawai.
"Benar ada mantan pegawai SMI yang terbukti melakukan aktivitas yang conflict of interest," kata Edwin saat ditemui Katadata.co.id, dikutip Kamis (20/7).
Edwin mengatakan, sebelumnya OJK mengirimkan surat ke PT SMI terkait hal itu. Perusahaan pun langsung menugaskan tim untuk melakukan investigasi.
Dari hasil investigasi tersebut, tidak ada kerugian yang disebabkan oleh aktivitas jual beli obligasi mantan pegawai. Imbal hasil atau return atas transaksi individual masih wajar.
4. Investor Korea Suntik Startup Motor Listrik Eks Petinggi Gojek Rp563 M
AC Ventures, East Ventures, dan SV Investment dari Korea Selatan memimpin pendanaan tahap awal atau seed funding startup motor listrik MAKA Motors US$ 37,6 juta atau sekitar Rp 563 miliar.
Investasi itu diklaim sebagai salah satu pendanaan awal dengan jumlah terbesar di Asia Tenggara untuk startup perangkat keras atau hardware.
Investor lain yang berpartisipasi dalam pendanaan itu di antaranya Northstar Group, Provident, AlfaCorp, Skystar Capital,Peak XV Partners yang sebelumnya dikenal l Sequoia India dan Asia Tenggara, Openspace Ventures, Shinhan Venture Investment, BEENEXT, Kinesys Group, dan M Venture Partners (MVP).
5. IHSG Diramal Melemah, Saham BNI hingga Telkom Direkomendasikan
IHSG atau Indeks Harga Saham Gabungan diprediksi melemah dengan menguji level support di 6.780 hari ini, Kamis (20/7). Analis merekomendasikan saham BNI hingga Telkom.
Phintraco Sekuritas membeberkan beberapa sentimen yang dapat memengaruhi pergerakan IHSG hari ini (20/7).
Dari sisi eksternal, sejumlah data ekonomi akan dirilis pekan ini, seperti:
- Inflasi Inggris dan Eropa yang diperkirakan belum menurun.
- Naiknya klaim pengangguran di Amerika Serikat dari 237 ribu menjadi 242 ribu.
- Cina melaporkan pertumbuhan ekonomi 6,3% secara tahunan atau year on year (yoy) pada kuartal II. Ini di bawah ekspektasi pasar 7,3% yoy.