Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Jazilul Fawaid mengaku partainya tergoda berpindah koalisi usai Muhaimin Iskandar masuk radar cawapres bakal calon presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Ganjar Pranowo. Menurut Jazilul sikap PDIP itu membuat PKB tersanjung.
"Ketika PDIP menyebut nama Gus Muhaimin tentu bagi PKB ini kalau bahasa keren kami 'meleleh' ini. karena kan partai pemenang punya golden tiket kemudian memasukkan nama Gus Muhaimin, meleleh kami," kata Jazilul kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, seperti dikutip Rabu (26/7).
Meski begitu, Jazilul mengaku PKB merasa segan bila mengambil langkah terlebih dahulu untuk menindaklanjuti masuknya nama Ketua Umum partainya ke dalam radar bacawapres Gubernur Jawa Tengah itu. Pasalnya, ia beralasan PDIP sebagai partai pemenang yang memiliki golden ticket.
"PKB enggak berani mem-follow up, PKB ini posisinya tahu diri lah, kalau misalkan Bu Megawati ada waktu mengundang Pak Muhaimin atau menyiapkan waktu dan tentu Pak Muhaimin dan PKB merasa terhormat," kata Jazilul lagi.
Di sisi lain, Jazilul mengatakan jika keadaannya memungkinkan dan disetujui oleh Megawati, Muhaimin akan mencari waktu untuk mengunjungi Presiden RI ke-5 itu. Pertemuan tersebut menurut dia merupakan bagian dari komunikasi politik antar partai.
Ia pun mengaku hubungan antara kedua partai politik itu sangat dekat. Namun, mengingat situasi politik saat ini yang mana keduanya tengah berada di poros koalisi masing-masing sehingga perlu banyak pertimbangan.
"Di dalam situasi politik itu kan harus dihitung semuanya, jadi tidak hanya sekadar bertemu, namun efek dari pertemuan ini," katanya.
Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani mengatakan Muhaimin menjadi satu dari lima kandidat cawapres yang akan mendampingi Ganjar. Menurut Puan nama Muhaimin menjadi pilihan setelah ada pengerucutan dari 10 nama menjadi 5 nama cawapres.
Saat ini, PKB tengah menjajaki Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya bersama Partai Gerindra. Jazilul mengatakan, partainya masih berkomitmen dengan kesepakatan dengan partai yang dipimpin Prabowo Subianto itu.
"PKB harus sadar diri, tahu diri, mengukur diri, karena hari ini PKB masih berkoalisi dengan Gerindra. dan harus memenuhi amanat yang ada dalam piagam koalisi," kata Jazilul lagi.