Top News: Beli Starbucks Rp 1, Strategi Fintech Hadapi Tech Winter

Arief Kamaludin|KATADATA
logo kedai kopi Starbucks
28/7/2023, 05.55 WIB

Investor kawakan Lo Kheng Hong menyebarkan sebuah foto setruk pembelian sebuah minuman dari kedai kopi Starbucks, yang memperlihatkan ia membeli sebuah minuman dengan harga Rp 1.

Melalui foto ini, ia turut menyampaikan pesan mengenai kebahagiaannya karena berhasil mendapatkan sebuah minuman dengan harga murah, jauh dari harga jual pasaran minuman tersebut.

Berita mengenai foto Lo Kheng Hong menyebarkan pembelian minuman Starbucks seharga Rp 1, menjadi artikel terpopuler atau Top News Katadata.co.id. Selain artikel ini, ada juga kabar mengenai Bank Mandiri yang berhenti melayani pembiayaan untuk karyawan tiga BUMN karya, serta kasus korupsi kepala Basarnas.

Berikut Top News Katadata.co.id:

1. Lo Kheng Hong Pamer Starbucks Rp 1 Pakai BCA, Ini Cara Dapatnya

Investor kawakan Lo Kheng Hong memamerkan sesuatu yang membuatnya bahagia. Kali ini, bukan karena dapat cuan besar dari kenaikan harga saham-saham miliknya maupun dapat dividen jumbo, melainkan karena dapat minuman Starbucks hanya dengan Rp 1.

"Bahagia itu murah, beli Starbucks Rp 1 saja sudah nikmat," katanya dikutip Kamis (27/7).

Padahal baru-baru ini, Lo Kheng Hong baru saja mendapatkan dividen Rp 30 miliar. Jumlah tersebut terbagi atas Rp 20 miliar dari PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN), dan Rp 10 miliar dari emiten yang lain. “Dapat Rp 30 miliar belanja Rp 1,” ucap ia.

Diketahui Lo Kheng Hong membeli minuman yang dikelola oleh PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) menggunakan kartu kredit PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Namun menurutnya untuk membeli minuman hanya Rp 1 tersebut tak bisa didapatkan di semua gerai Starbucks. “Di bandara baru bisa,” ujarnya kepada Katadata.co.id.

Simak bagaimana cara Lo Kheng Hong dapat membeli Starbucks Rp 1 pakai BCA.

2. BMRI Dikabarkan Setop Pembiayaan ke Pegawai Waskita dan WIKA, Ada Apa?

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Group dikabarkan menghentikan pembiayaan kepada tiga BUMN Karya, yakni PT Wijaya Karya, PT Amarta Karya, dan PT Waskita Karya, termasuk anak perusahaan dan afiliasinya.

Informasi ini tersiar di media sosial Ronald A. Sinaga melalui akun Instagram @brorondm. Akun tersebut mengunggah tangkapan layar berisi surat pemberitahuan dari Mandiri Tunas Finance, anak usaha Bank Mandiri, bernomor 033/SPb/MTF/VI/2023 yang terbit pada 27 Juni 2023. Isinya mencakup penghentian Joint Financing Kendaraan Bermotor kepada karyawan ketiga BUMN karya tersebut.

Surat itu ditujukan kepada seluruh cabang, seluruh regional dan kantor pusat yang memuat tiga poin pengumuman, yakni pertama, penghentian pembiayaan untuk pegawai PT Wijaya Karya, PT Amarta Karya, dan PT Waskita Karya, serta anak perusahaan dan afiliasinya serta Customer Asset Purchase (CAP).

Perihal kabar tersebut, Katadata sudah berupaya mengonfirmasi hal ini baik kepada manajemen Bank Mandiri, Waskita Karya hingga Kementerian BUMN. Namun, pihak yang dikonfirmasi belum menyampaikan tanggapannya.

Ketahui lebih banyak mengenai Bank Mandiri yang menghentikan pembiayaan ke pegawai Waskita dan WIKA.

3. 33 Startup Pinjol Tak Penuhi Ekuitas Rp2,5 Miliar, Ini Saran Ketua OJK

Startup teknologi finansial atau fintech menghadapi pendanaan yang seret atau tech winter. Di satu sisi, subsektor pembiayaan atau fintech lending alias pinjol wajib memenuhi aturan ekuitas minimal Rp 2,5 miliar.

Berdasarkan data Tracxn Technologies Ltd, total pendanaan ke startup Asia Tenggara turun 71% dari US$ 8 miliar pada Semester I 2022, menjadi US$ 2,3 miliar pada paruh pertama tahun ini.

Rinciannya sebagai berikut:

  • Kuartal I US$ 1,15 miliar
  • Kuartal II US$ 1,17 miliar

Tracxn, dalam laporan bertajuk ‘SEA Tech Semi-Annual Funding’, mengatakan alasan utama tren penurunan pendanaan ke startup Asia Tenggara, yakni:

  • Kenaikan suku bunga acuan
  • Lingkungan ekonomi makro

Simak penjelasan lengkap mengenai 33 startup pinjol tak penuhi ekuitas Rp 2,5 miliar.

4. Pendanaan Seret, Startup Fintech Sasar Desa dan Masif PHK

Pendanaan ke startup Asia Tenggara termasuk Indonesia anjlok pada semester I. Perusahaan rintisan teknologi finansial atau fintech pun masif menyasar perdesaaan dan melakukan pemutusan hubungan kerja alias PHK.

Berdasarkan laporan Fintech Indonesia dan Katadata Insight Center atau KIC, AFTECH Annual Member Survey 2022/2023 yang bertajuk ‘Fintech Indonesia: Mantap Melangkah ke Arah Keberlanjutan dan Inklusi’, modal ventura menjadi sumber pendanaan utama startup fintech di Indonesia.

Sebagian besar responden melakukan PHK di tengah tech winter atau seretnya pendanaan.

Simak laporan lengkap mengenai alasan pendanaan seret fintech.

5. KPK Tetapkan Kepala Basarnas Tersangka, Diduga Terima Suap Rp 88,3 M

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Republik Indonesia Marsekal Madya (Marsdya) TNI Henri Alfiandi (HA) sebagai tersangka. Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata, mengatakan Henri diduga terlibat dalam suap pengadaan proyek alat deteksi korban reruntuhan.

"Proses hukum lebih lanjut akan diselesaikan oleh tim gabungan penyidik KPK dan tim penyidik Puspom Mabes TNI sebagaimana kewenangan yang diatur di dalam undang-undang," kata Alexander di gedung KPK seperti dikutip Kamis (27/7).

Menurut Alexander, KPK selain menaikkan status Henri KPK juga menetapkan empat orang lainnya sebagai tersangka. Mereka adalah Mulsunadi Gunawan, Komisaris Utama PT MGCS; Marilya, Direktur Utama PT IGK; Roni Aidil, Direktur Utama PT KAU; dan Afri Budi Cahyanto, Koorsmin Kabasarnas RI.

Alex mengatakan Henri Alfiandi dan Afri Budi diduga sebagai penerima suap. Adapun penegakan hukumnya diserahkan kepada Puspom Mabes TNI dengan supervisi KPK. Sedangkan tiga tersangka sipil sipil yakni Marilya (MR), Roni Aidil (RA), dan Mulsunadi Gunawan (MG) proses hukumnya langsung ditangani oleh KPK.

SImak penjelasan lengkap KPK mengenai penetapan tersangka kasus korupsi terhadap Kepala Basarnas.